Merdeka.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggagas langkah rekonsiliasi setelah keputusan sengketa pilpres oleh Mahkamah Konstitusi. Dia berharap tak ada perebutan pimpinan DPR ke depan.

"Saya  mengusulkan langkah rekonsiliasi pascapilpres ini. Langkah yang pertama tidak usah bersaing di Parlemen," kata Cak Imin di rumah dinas Kemenakertrans, Jl. Widya Chandra Jakarta, Rabu (20/8).

Menurutnya penentuan pimpinan di DPR dan MPR melalui pembagian secara merata. Kesepuluh partai politik akan otomatis mendapatkan jatah menjadi pimpinan di Parlemen.

"Mari bareng-bareng tidak usah berebut pimpinan DPR dan pimpinan MPR, bagi-bagi saja sudah. Kalau ada 10 kursi pimpinan, bagi-bagilah dengan 10 partai," terangnya.

Cak Imin mengeluarkan gagasan tersebut guna meredam potensi konflik kepentingan di Parlemen nanti. Persaingan yang tak sehat akan membuat parlemen macet.

"Gagasan ini supaya tidak ada kompetisi yang berlebihan. Apalagi kalau sampai stagnasi terjadi gara-gara persaingan yang memperebutkan pimpinan," ujar  dia.

Selain itu, gagasan tak berebut kursi Parlemen berkaca dari pemilu 2004. Saat itu terjadi perebutan pimpinan DPR membuat ketidakjelasan kinerja DPR.

"Dulu pernah tahun 2004 gara-gara perebutan pimpinan DPR ada stagnasi, macet di Parlemen. Macet di DPR itu merusak citra kepemimpinan parpol seolah-olah kami melupakan substansi dari perjuangan Parlemen," ujarnya.