Merdeka.com - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dengan tegas melarang kadernya masuk aktif dalam gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) maupun Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Alasannya, ISIS merupakan gerakan Islam radikal yang bisa memecah belah keutuhan NKRI. Sementara HTI, merupakan partai politik yang lahir pada tahun 1952 di Palestina, yang kemudian masuk ke Indonesia.

Hal ini disampikan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, di hadapan para kiai-kiai muda se-Jawa Timur di acara Bahsul Masail Kebangsaan PKB dalam Perspektif Para Muda Pesantren, yang digelar di Surabaya, Sabtu (23/8).

"Banyak yang tidak tahu HTI, sehingga banyak yang masuk menjadi anggota HTI. Hizbut itu asal kata dari Hizb, yang artinya partai. Jadi saya melarang seluruh kader PKB ikut HTI," kata Cak Imin di hadapan para kiai muda se-Jawa Timur.

Menurut adik kandung Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar ini, persoalan ISIS dan HTI sudah pernah dibahas dan diusulkannya ke dewan suro PKB. "Makanya kita larang kader masuk ISIS dan HTI. Di Muktamar PKB nanti, ini juga akan kita bahas. Kita akan berjuang menjaga pilar-pilar ini dari pelaku-pelaku politik, yang mengadu-adu untuk perpecahan," tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, jelang Muktamar PKB tanggal 31 Agustus di Empire Palace Jalan Blauran, Surabaya, kiai-kiai muda atau gus (anak kiai) dari 60 pesantren se-Jawa Timur menggelar pertemuan Bahsul Masail Kebangsaan PKB dalam Perspektif Para Muda Pesantren, di Surabaya, hari ini.

Dalam pertemuan yang dihadiri Muhaimin itu, menghasilkan beberapa kesepakatan yang akan direkomendasi menjadi pembahasan penting di Muktamar PKB nanti. Salah satu hasil kesepakatan itu, adalah penolakan ISIS di Tanah Air, yang nantinya bisa menjadi kebijakan partai.

Bahsul Masail Kebangsaan PKB dalam Perspektif Para Muda Pesantren, sendiri adalah agenda pertemuan di luar agenda Muktamar PKB dan di luar struktur PKB. Hanya saja, sejumlah kiai muda ini, merupakan massa solid dari PKB di Jawa Timur yang berbasis pesantren.