Merdeka.com - Jelang putusan pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada Minggu (14/7) besok, terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menyerukan agar masyarakat ikut mengawal proses pra-Pilkada.

Sebab, menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, indikasi kecurangan dan jegal menjegal sudah terlihat jelas sebelum penetapan KPU Jawa Timur.

"Proses awal Pilkada saja sudah terindikasi adanya unsur politis dan berisiko merugikan kepentingan serta hak pilih masyarakat di Jatim, apalagi saat pelaksanaan nanti," nilai Cak Imin saat dikonfirmasi Sabtu malam (13/7).

Cak Imin juga mendesak KPU Jawa Timur mengumumkan peserta Pilgub secara transparan di hadapan publik.  Hal ini, kata dia, agar isu penjegalan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja bisa diketahui kebenarannya oleh publik .

"KPU Jatim harus meloloskan pasangan Khofifah-Herman sebagai Cagub dan Cawagub. Karena semua persyaratan sudah terpenuhi. Isu kekurangan syarat pencalonan hanya dibesar-besarkan oleh pihak-pihak yang tidak ingin pasangan ini lolos," tegas keponakan Gus Dur tersebut.

Cak Imin menambahkan, isu tidak terpenuhinya persyaratan pencalonan Khofifah-Herman, sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu karena khawatir kalah berkompetisi di Pilgub Jawa Timur. Dia pun menyerukan kepada semua pihak agar mengedepankan politik santun.

"Saya melihat kompak dan solidnya dukungan PKB serta Muslimat NU di daerah-daerah untuk mendukung Khofifah. Mungkin hal inilah yang menimbulkan ketidaksenangan pihak tertentu sehingga berupaya agar jangan sampai Khofifah lolos. Terkait dengan dua partai pendukung Khofifah yang dianggap bermasalah sudah tuntas bagi kami, dukungan yang sah ada pada kami,” tegasnya lagi.

Karena itu, Cak Imin kembali mengingatkan kepada KPU Jatim berani berbuat jujur dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan kontroversial prapemilihan.

"Saya khawatir terjadi gejolak di akar rumput jika sampai KPU memutuskan secara sewenang-wenang," tandasnya.

Seperti diketahui, jika suara dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dinyatakan sah, maka jumlah dukungan suara Khofifah-Herman mencapai 15,55 persen. Jumlah itu didapat dari suara PKB, PKPB, PKPI, PK, PPNUI, dan PMB.