Buntut Surat Andi Taufan, Politikus PKB Sarankan Staf Milenial Jokowi Dibubarkan
Merdeka.com - Politikus PKB Yaqut Cholil Qoumas mengkritik langkah Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Andi Taufan Garuda Putra berkirim surat ke camat meminta dukungan untuk program Relawan Desa Lawan Covid-19 yang digagas perusahaannya. Tindakan tersebut dinilai masuk kategori penyalahgunaan kekuasaan alias abuse of power.
"Ini sudah masuk kategori abuse of power. Bagaimana mungkin stafsus bersurat dengan kop surat seskab dan dikirimkan langsung ke para camat?," kata dia, saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (15/4).
Tindakan Andi Taufan menunjukkan tidak adanya kontribusi signifikan yang diberikan Staf Khusus milenial kepada Presiden Jokowi.
Karena itu, dia berpandangan tidak cukup Andi Taufan mundur dari jabatan tersebut. Dia bahkan mengusulkan sebaiknya Staf Khusus milenial dibubarkan saja.
"Bukan hanya mundur saya kira, tapi lebih baik bubarkan saja stafsus milenial itu. Tidak ada manfaat yang signifikan," tegas dia.
Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini, sebaiknya para stafsus tersebut membantu presiden sesuai profesi mereka masing-masing sebelum diangkat Jokowi. Pada posisi tersebut mereka justru lebih bermanfaat bagi presiden.
"Biarkan mereka tetap membantu presiden melalui profesi-profesi yang selama ini mereka tekuni. Saya yakin dengan begitu, lebih banyak manfaatnya dan presiden akan lebih terbantu," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaPTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI soal Kasus Dugaan Politik Dinasti Jokowi
Penggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaUntitledJokowi di Ujung Periode Kekuasaan, Dari Wacana Hak Angket Hingga Pemakzulan
Langkah Gibran maju di Pilpres 2024 membuat sejumlah pihak meradang dan mendorong pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaMK Tak Temukan Bukti Jokowi Cawe-Cawe dalam Pencalonan Gibran usai Gagal 3 Periode
MK tidak menemukan bukti dugaaan Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Anies soal Jokowi Minta Jangan Teriak-teriak Curang
Anies Baswedan setuju dengan pendapat Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya