Beri Panggung untuk Anies, Surya Paloh Dinilai Anggap Jokowi Masa Lalu
Merdeka.com - Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menilai manuver Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan panggung bagi Gubernur DKI, Anies Baswedan, berpotensi memunculkan kesan negatif di publik.
Sebab, manuver itu bisa dipersepsikan sebagai anggapan bahwa Nasdem menempatkan Joko Widodo (Jokowi) telah menjadi masa lalu. Sedangkan Anies adalah masa depan untuk Pemilu 2024.
Analisis Emrus itu didasari pada manuver Surya Paloh belakangan ini. Selain mengunjungi kantor pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surya juga menyediakan panggung bagi Anies Baswedan pada pembukaan Kongres II Nasdem.
"Jangan sampai SP dipersepsikan oleh publik sedang membangun branding bahwa Jokowi seolah masa lalu, sedangkan Anies Baswedan sebagai masa depan dalam rangka menuju Pemilu 2024," ujar Emrus, Senin (11/11).
Dia menambahkan, Surya Paloh harus ingat bahwa ada tiga kader Nasdem yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Oleh karena itu, bisa memunculkan anggapan bahwa Nasdem bermain dua kaki.
"Persepsi branding semacam ini kurang produktif karena tiga kader Nasdem ada di kabinet. Ini berpotensi sebagai politik dua kaki," kata Emrus.
Lebih lanjut, Emrus menilai Surya Paloh tak sepenuh hati mendukung pemerintahan Presiden Jokowi periode 2019-2024. Menurutnya, sikap politik Nasdem itu berbeda dibandingkan pada periode pertama pemerintahan Jokowi.
"Bila merujuk pada beberapa tindakan komunikasi politik yang ditembakkan oleh SP sejak penyusunan kabinet hingga pekan ini, tampaknya belum sepenuhnya memberi dukungan kepada pemerintahan Jokowi jilid dua ini," kata dia.
"Sangat berbeda ketika pemerintahan Jokowi jilid satu, SP dan partainya mendukung total. Waktu itu sampai mengemuka Jokowi presidenku, Nasdem partaiku," ujar Emrus.
Menurut Emrus, manuver Surya Paloh di ruang publik sangat kentara. Salah satunya adalah ketika Surya Paloh menyatakan bahwa Nasdem siap menjadi oposisi ketika Jokowi sedang menyusun kabinet untuk pemerintahan 2019-2024.
"Ketika SP sempat mengancam mau keluar dari koalisi untuk beroposisi saat penyusunan kabinet, ini salah satu bukti nyata bahwa dia sedang bermanuver politik di ruang publik," tandas Emrus.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca SelengkapnyaHermawi menyatakan pertemuan kali ini tidak ada agenda deklarasi cawapres untuk Anies.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Baswedan menegaskan sikapnya terhadap visi perubahan tidak akan berubah meski Surya Paloh bertemu Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAnies menilai Surya Paloh dan Megawati memiliki kesamaan dalam membangun Indonesia
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menanggapi pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaAnies bersama ketum partai koalisi perubahan menggelar pertemuan penting
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan koalisi akan tetap solid berada pada garis perubahan.
Baca SelengkapnyaAnies bahkan mengirimkan pesan ucapan selamat kepada AHY.
Baca Selengkapnya