Benarkan pengaruh keluarga Cendana masih kuat di tubuh Golkar?
Merdeka.com - Menghadapi Munaslub pada 23-25 Mei mendatang, salah satu calon ketua umum Golkar Ade Komarudin (Akom) melakukan 'sowan politik' kepada Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto pada Kamis (28/4) kemarin. Tujuannya tak lain adalah untuk mendapat dukungan dari pihak keluarga Cendana, terkait usahanya untuk merebut kursi ketua umum Golkar.
Namun, apakah pengaruh keluarga Cendana masih cukup kuat di tubuh Golkar sendiri?
Pengamat Politik dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berpendapat, eksistensi keluarga Cendana sebenarnya sudah tidak begitu kuat lagi di dalam tubuh Golkar. Namun, sebagai calon ketua umum, Ade Komarudin memang harus mencari dukungan sebanyak-banyaknya, dari siapapun yang dianggap memiliki pengaruh kuat untuk mendulang suara.
"Mencari dukungan sebanyak-banyaknya dari mereka yang punya pengaruh itu penting. Mereka yang ingin maju pasti mencari dukungan ke siapa saja. Walaupun kesannya memang jadi kayak oportunis," ujar Refly saat dihubungi merdeka.com, Jumat (29/4) malam.
Selain itu, Refly juga mengatakan bahwa sowan politik Akom kepada Tommy Soeharto juga bisa menjadi jembatan baginya, untuk mendapat dukungan finansial. Mengingat, menjadi calon ketua umum Golkar memang membutuhkan sumbangan yang cukup besar kepada pihak partai, karena total biaya Munaslub saja diperkirakan mencapai angka Rp 66,9 miliar.
"Tapi yang perlu dipahami kan mereka masih punya 'gerbong' dan finansialnya masih kuat. Karena siapapun yang bisa mendukung basis finansial dan dukungan suara, biasanya akan dirangkul," ujar Refly.
Dihubungi secara terpisah, Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Akom ini merupakan langkah strategis yang sangat tepat, untuk meraih dukungan sebanyak-banyaknya dari berbagai pihak di tubuh Golkar.
"Saya rasa bukan masalah kuat dan tidak kuat, tapi restu dari semua faksi yang ada di tubuh Golkar memang perlu didapat. Menurut saya, dalam hal ini Akom telah melakukan langkah strategis yang sangat tepat," ujar Hendri saat dihubungi merdeka.com, Jumat (29/4) malam.
Dengan sowan politik semacam ini, lanjut Hendri, besar kemungkinan tujuan Akom untuk meraih dukungan suara dari pihak Cendana bisa terwujud pada saat pemilihan. Bahkan, Hendri memprediksi bahwa langkah Akom ini akan turut diikuti oleh caketum Golkar lainnya, karena memang merupakan strategi politik yang cukup potensial dalam mendulang suara dari berbagai pihak.
"Besar kemungkinan mereka yang berada di pihak Cendana akan mendukung Akom. Bahkan, saya rasa langkah Akom ini akan diikuti caketum lainnya," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSangar dan Gondrong, Kang Komar Pemain Preman Pensiun Menangis Tersedu-sedu Ingat Sosok Ibunda
Mat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Tegaskan Koalisi Pendukung AMIN Solid Siap Mengajukan Hak Angket Kecurangan Pemilu
Cak Imin tak menjawab kapan hak angket bakal diusulkan secara resmi.
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaKelakar Ganjar: Saya Coblos Capres yang Rambutnya Putih
Ganjar meminta agar masyarakat memilih dengan hari nurani tanpa ada paksaan.
Baca SelengkapnyaCandaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman
Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar
Ketua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca Selengkapnya