Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belum ada capres-cawapres masuk Kediri, takut mitos lengserkah?

Belum ada capres-cawapres masuk Kediri, takut mitos lengserkah? Kota Kediri. ©2014 Merdeka.com/Imam Mubarok

Merdeka.com - Hingga tujuh hari menjelang pilpres pada 9 Juli, belum ada capres-cawapres baik dari kubu Prabowo - Hatta atau Jokowi - JK berani datang ke Kota Kediri. Mereka hanya mewakilkan utusannya, Prabowo diwakili Ketua Tim Pemenangan Mahfud MD .

Sementara pagi ini, Rabu (02/07), pukul 08.00 WIB, Jokowi - JK diwakili Aksa Mahmud kakak JK , yang akan sowan ke KH Kafibihi Mahrus, salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo Kota Kediri.

Bukti mitos Kota Kediri, tentang larangan presiden RI datang ke sana dan bila dilanggar bakal lengser, agaknya menguat. Sebab dari enam presiden di negeri ini hanya dua presiden berani datang ke Kediri yakni Soekarno dan Gus Dur , dan kedua-duanya akhirnya diturunkan dari kursi presiden dengan cara politik.

Adapun presiden lain, misalnya Soeharto, saat masuk ke Kota Kediri memilih mengutus wakil presidennya. Hal itu diamini intelijen TNI dan Polri, rata-rata Presiden RI tidak berani masuk wilayah Kota Kediri.

"Kalaupun berani mereka masuk wilayah pinggiran Kediri tetapi tidak berani masuk jantung pemerintahan. Rata-rata selalu was-was mereka," kata anggota intel TNI dan Polri yang ogah disebut nama.

Begitu juga dengan pilpres kali ini. Meski keduanya belum menjabat sebagai presiden, tapi Prabowo dan Jokowi belum ada yang kampanye di Kediri. Mereka hanya melakukan kampanye di luar area Kediri, seperti Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Pasuruan dan sekitarnya. Padahal, Kediri Tahu itu adalah basis pendukung kedua calon.

Banyak yang berpendapat Kota Kediri memang 'wingit' dibandingkan kota lain di Indonesia bagi penguasa nusantara. Salah satunya akibat kutukan Kartikea Singha suami Ratu Shima yang juga penguasa Kerajaan Kalingga (pra-Mataram Hindu abad ke-6) di Keling Kepung, Kabupaten Kediri.

"Kutukannya cukup jelas, siapa kepala negara yang tidak suci benar masuk wilayah Kota Kediri maka dia akan jatuh," kata Kiai Ngabehi Agus Sunyoto, budayawan penulis Atlas Walisongo pada merdeka.com, Rabu (2/7).

Dijelaskan Mas Agus, panggilan akrab Kiai Ngabehi Agus Sunyoto, pada masa Pemerintahan Kartikea Singha, sebagai kepala negara ia menyusun kitab tentang hukum pidana pertama di nusantara yang diberi nama Kalingga Darmasastra yang terdiri dari 119 pasal.

"Ini sangat tergantung kepada keyakinan sebenarnya untuk masuk wilayah Daha (Kota Kediri), namun sebagian besar tidak berani masuk wilayah Kota Kediri," ujarnya mengisahkan.

Soal di mana letak Kerajaan Kalingga sebenarnya, apakah di Kediri atau Jepara, Jawa Tengah? Menurut Agus, Ratu Shima memang berasal dari Jepara atau yang dikenal dengan nama Kalingga Utara. Sedangkan suaminya Kartikea Singha berasal dari Keling Kepung Kediri atau yang dikenal dengan Kalingga Selatan.

Dalam sejarah nusantara di daerah Keling Kepung ini pernah kembali Berjaya pada periode akhir Majapahit, tatkala kerajaan itu mengalami disintegrasi. Rupanya penguasa Kediri bangkit kembali dan pada tahun 1474 berhasil menumbangkan hegemoni Majapahit.

Jawa dalam keadaan pecah belah itu kekuasaannya sampai tahun 1527, bergeser kembali ke Kediri (Daha) dengan pusat kekuasaan di Keling (Kepung-Kediri) di bawah Dinasti Girindrawardhana.

Dalam Prasasti Jiu disebutkan pada 1486 M, nama kerajaannya "Wilwatikta Daha Jenggala Kadiri". Kerajaan itu berakhir akibat perluasan Islam, oleh intervensi Giri yang menganggap dinasti yang berkuasa bukanlah kelanjutan dinasti yang memerintah Majapahit sebelumnya.

Kutukan Kepala Kerajaan Kalingga Kartikea Singha, Agus mengimbuhkan, jika diterjemahkan juga berlaku untuk calon presiden. "Jadi siapa yang tidak bersih/suci dan berani masuk wilayah Kota Kediri sangat tergantung kepada keyakinan kuatnya. Apakah akan gagal atau justru semakin kuat," terang Kiai Ngabehi Agus Sunyoto budayawan yang juga wakil ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU itu.

Agus mencontohkan, dalam sistem kerajaan zaman dahulu seorang raja adalah kepala negara, sedangkan patih adalah kepala pemerintahan. "Gajah Mada adalah kepala pemerintahan, dia pernah menjadi Bhre Daha penguasa Kediri. Karena niatnya suci maka dia semakin kuat dan mampu membawa kejayaan nusantara, meski ia dari Kerajaan Majapahit," ujarnya.

Ketika Gajah Mada menjadi Bhre Dhaha di Kediri, menurut Agus, ikut menyempurnakan Kalingga Darmasastra Karya Kartikea Singha, Kepala Negara Kerajaan Kalingga di abad ke-6, setelah sebelumnya disempurnakan pada masa Wisnuwardhana di zaman Singasari dengan Kitab Undang-Undang yang diberi nama Purwadigama Darmasastra yang terdiri dari 174 pasal.

"Gajah Mada orang suci, selain gagah pemberani sebagai Maha Patih Majapahit dia juga meneruskan menyempurnakan kitab undang-undang untuk Majapahit yang ia susun di masa berkuasa menjadi raja perwakilan di Kediri dengan gelar Bhre Daha. Kitab itu bernama Kutara Manawa Darmasastra yang terdiri dari 272 pasal. Kitab ini pulalah yang membawa kejayaan Kerajaan Majapahit, karena aturannya sangat ketat," ungkap Agus.

Ki Tuwu salah seorang pengamat sejarah Kota Kediri yang sekaligus seorang paranormal, menyatakan Kediri ini adalah kota wingit dan semua pihak mengakuinya.

"Sabdo-nya Kartikea Singha itu masih berlaku di Kediri. Begitu pun jika ada pejabat di Kota Kediri yang berani membawa harta dari Kota Kediri dengan cara yang tidak halal maka dia akan keluar dari Kota Kediri dengan tidak punya apa-apa," ungkapnya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Baca Selengkapnya
Perempuan 19 tahun di Kediri Tewas Misterius di Kamar Mandi Pacar, Tubuh Penuh Luka

Perempuan 19 tahun di Kediri Tewas Misterius di Kamar Mandi Pacar, Tubuh Penuh Luka

Kaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan

Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan

Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.

Baca Selengkapnya
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati

Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati

Haedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.

Baca Selengkapnya
Menteri Hadi Apresiasi TNI-Polri Amankan Pemilu 2024

Menteri Hadi Apresiasi TNI-Polri Amankan Pemilu 2024

Hadi juga menyoroti perihal situasi Kamtibmas selama bulan Ramadan berlangsung secara aman dan damai.

Baca Selengkapnya
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca Selengkapnya