Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bekali Caleg NasDem, JK pesan jadi anggota DPR jangan '5D'

Bekali Caleg NasDem, JK pesan jadi anggota DPR jangan '5D' JK bersaksi di sidang PK Suryadharma Ali. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kepada bakal calon anggota legislatif DPR dari Partai Nasdem agar tidak menjadi legislator berpredikat 5D. Pernyataan itu disampaikan ketika memberikan pidato dalam penutupan pembekalan caleg NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/9).

Adapun singkatannya, kata JK, datang, duduk, diam, duit, ditangkap. Karena itu, ketua umum Golkar itu mengingatkan menjadi anggota DPR harus memiliki modal kuat.

"Kalau anda ingin pintar berdebat itu, harus baca terus, jangan hanya baca majalah, (tapi) baca buku, ikut diskusi supaya terhindar dari 4D, datang, duduk, diam, duit, bisa-bisa 5D, ditangkap," kata JK di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/9).

JK menjelaskan, sebagai anggota legislatif, harus memiliki sebuah modal penting. Dia meminta para caleg membekali diri memahami sistem nasional dan program pemerintah.

"Karena itu harus punya modal mengetahui sistem nasional mengetahui keadaan kita lihat program kedepan itu yang sangat penting sebagai modal utama," tuturnya.

Dia menambahkan, ketika sudah menduduki kursi legislatif, perlu namanya kesabaran. Sebab, jika pendapatnya ingin didengar, harus bisa menghargai pendapat orang lain. Hal itu bakal banyak ditemui dalam rapat-rapat di Senayan.

"Anggota DPR modalnya kesabaran, orang mendengar terus menunggu giliran berbicara, itu modal juga, kalau gak sabar nunggu mendengar orang, anda tidak didengar orang," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, mantan ketua umum Golkar itu meminta para calon anggota legislatif aktif mensosialisasikan program partai kepada masyarakat pemilih. Pada saat bersamaan, menurut JK, NasDem harus memposisikan diri sebagai pendukung pemerintah. Dia meminta para caleg itu mempromosikan diri sejalan dengan program pemerintah.

"Posisi NasDem posisi partai pemerintah, jadi harus sejalan dengan program pemerintah, karena kalau berlawanan timbul nanti pertanyaan dari masyarakat. Anda tidak perlu berkampanye berbicara pemerintah, tapi sejalan dengan pemerintah sehingga betul-betul ada positioning karena keberhasilan anda apabila pemerintah berhasil," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan, NasDem: Kekuatan AMIN Bertambah

Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan, NasDem: Kekuatan AMIN Bertambah

Partai NasDem menyambut baik dukungan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla kepada calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet

JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet

Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
JK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945

JK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945

Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik

Baca Selengkapnya
NasDem Dorong Wali Kota di Jakarta Dipilih Lewat Pilkada

NasDem Dorong Wali Kota di Jakarta Dipilih Lewat Pilkada

NasDem juga menolak pemilihan Gubernur DKI dilakukan oleh Presiden.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Dari Awal Jusuf Kalla Selalu di Samping Anies

Ganjar: Dari Awal Jusuf Kalla Selalu di Samping Anies

Jusuf Kalla menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya