Merdeka.com - Pencalonan ketua umum baru Partai Golkar diwarnai perang dingin di antara calon-calon yang bakal maju. Perang dingin itu menyasar dalam dua organisasi internal Partai Golkar, Soski dan Kosgoro 1957.

Soski mencalonkan Ade Komarudin secara tunggal dan Kosgoro menggodok Setya Novanto dan Aziz Syamsudin dan para calon lainnya.

Pencalonan Ade Komarudin justru sangat menarik untuk disimak. Beberapa orang dari Kosgoro 1957 tak mengehendaki Ade maju oleh jabatannya sebagai Ketua DPR RI. Namun di pihak Soski, sosok Ade dinilai calon yang kuat dan tepat untuk partai berlambang pohon beringin.

Wakil Bendahara Umum Golkar munas Riau, Bambang Soesatyo menjagokan Akom maju jadi orang nomor satu di Golkar. Bahkan menurut dia, Akom bukan hanya didukung Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tapi juga oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

"Kami semua dekat dengan Pak ical. Akom juga didukung Surya Paloh," kata Bamsoet yang juga loyalis Akom di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/2).

Di sisi lain, Bamsoet menuding ada upaya penjegalan niatan Akom maju oleh Timses Setya Novanto, yakni Ridwan Bae. Dengan dalih, Akom sudah menjadi ketua DPR sehingga tak etis lagi maju jadi ketum Golkar.

"(Yang menghembus opini) Ridwan Bae, timses Setya Novanto. Saya bilang caketum Golkar harus berani fight, jangan menyingkirkan lawan dengan cara-cara seperti itu, cemen itu," ujar Bamsoet.