Merdeka.com - Wabendum Golkar Bambang Soesatyo mengungkap transaksi politik yang ditawarkan kubu Jokowi di parlemen. Menurut dia, Jokowi tawarkan kursi menteri demi dapat jatah pimpinan komisi di DPR.

Bambang mengatakan, PDIP awalnya meminta 10 kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan kepada Koalisi Merah Putih. Namun hal itu ditolak oleh koalisi kubu Prabowo ini.

"Jadi Koalisi Indonesia Hebat dalam hal ini PDIP mendesak meminta kepada KMP awalnya minta 10 pimpinan komisi dan AKD. Lalu terakhir berkurang menjadi 4 komisi dan 1 alat kelengkapan dewan," ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/10).

Dia membantah jika KMP meminta kursi menteri kepada Jokowi-JK. Justru sebalinya, kata dia, kubu Jokowi yang menawarkan kursi menteri kepada Golkar dan PAN.

"Tidak minta menteri justru kita (Golkar) ditawari menteri dan PAN tapi ditolak berkali kali. Mereka lah yang menawarkan menteri kepada kami agar juga mendapat kan bagian kekuasaan di DPR, tapi kita tolak mentah-mentah," tegas Bambang.

Ihwal permintaan kubu Jokowi soal pimpinan komisi, Bambang menambahkan, mungkin saja nanti dalam lobi KMP memberikan sejumlah kursi pimpinan. Namun dia tak menjelaskan berapa jumlah kursi itu dan apa saja pimpinan yang bakal didapat kubu Jokowi.

"Nah sekarang KMP dalam posisi sedang mempertimbangkan hal itu," kata dia.