Analisis: Pencitraan dan Politik Identitas Sihir Bagi Masyarakat
Merdeka.com - Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi mengatakan, politik identitas atau polarisasi identitas dan pencitraan politik adalah sihir politik bagi rakyat Indonesia.
"Mengapa saya bilang itu sihir politik, karena hanya memperdaya, merayu dan memikat. Tapi memecah belah, tidak memberikan manfaat apa-apa bagi rakyat Indonesia, juga eksklusif, tidak inklusif," ujar Airlangga, dalam keterangan pesnya, Senin (15/8).
Karena itu, menurutnya, dibutuhkan rasionalitas, ide dan gagasan untuk mengakhiri cara politik identitas dan pencitraan dalam setiap pemilu. Dia mengibaratkan seperti tongkat Nabi Musa.
"Kita membutuhkan tongkat Nabi Musa untuk menghadapinya, yaitu rasionalitas. Ide, gagasan dan program. Itu adalah sesuatu hal yang inklusif di mana semua warga Indonesia bisa terlibat di dalamnya. Itu adalah hal yang tidak memecah belah dan bisa menyehatkan masa depan rakyat Indonesia," katanya.
Airlangga menilai, apa yang dilakukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang memaparkan visi-misi, menekankan ide, gagasan dan rasionalitas program, adalah hal yang sangat penting. Bahkan dianggap fundamental bagus di tahun-tahun politik.
"Jelang 2024, setahun terakhir ini kita dipertontonkan dengan prosesi politik elektoral yang hanya menekankan pada popularitas dan elektabilitas tanpa adanya kekuatan ide dan gagasan," ujarnya.
Upaya yang dilakukan KIB untuk kembali ke politik gagasan, menurutnya, adalah bagian dari penemuan kembali jalur politik Indonesia.
"Momen politik ini penting, karena menurut saya ini adalah bagian dari rediscovery for our political way, penemuan kembali jalur politik kita. Karena republik ini adalah Republik Indonesia yang dibangun oleh akal budi, intelektualitas, kebijaksanaan, dan semangat untuk bekerja. Oleh karena itu, ide dan gagasan menjadi sesuatu hal yang utama untuk diperjuangkan," tutur Airlangga.
Airlangga menambahkan, ke depan dalam memilih pemimpin, tidak hanya memilih pemimpin yang memiliki konstituen besar. Tapi juga mengusung ide, gagasan dan rasionalitas.
"Kita memilih pemimpin yang layak memimpin Republik Indonesia, Republik yang dibangun dan diperjuangkan oleh akal budi," ujarnya.
Tahap selanjutnya, menurut Airlangga, KIB harus mengajak siapapun yang ingin menjadi pemimpin Indonesia dipertemukan dan diuji secara kritis oleh rakyat, masyarakat sipil, intelektual dan akademisi. Sehingga, KIB benar-benar mendorong pemimpin yang layak memimpin negeri ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa Itu Politik Identitas? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Politik identitas merujuk pada fenomena di mana individu atau kelompok mengidentifikasi diri mereka berdasarkan karakteristik tertentu.
Baca Selengkapnya'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'
Kampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.
Baca SelengkapnyaPenelitian: Orang Rela Abaikan Moral Demi Politik
Penelitian: Orang Rela Abaikan Moral Demi Kepentingan Politik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaTransformasi Anies Baswedan dari Akademisi hingga Politisi Jadi Objek Penelitian Doktor Unpad
Penelitian tersebut berfokus pada transformasi Anies yang berlatar sebagai akademisi bisa bergelut sebagai politisi.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca Selengkapnya'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'
Para elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaMengenal Mental Ideologi dan Contoh Soalnya, Pelajari untuk Persiapan Seleksi Masuk TNI
Mental ideologi adalah sikap dan cara berpikir yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar negara Indonesia, seperti Pancasila.
Baca Selengkapnya