Akbar: Golkar harus siap di luar kekuasaan
Merdeka.com - Meski sejak berdirinya tidak pernah berada di luar pemerintahan, Partai Golkar kini harus mempersiapkan diri untuk itu. Hal ini dinilai penting untuk fungsi kontrol kekuasaan.
"Sejak 2004 lalu saya sudah mengatakan bahwa Golkar harus siap berada di luar kekuasaan, di luar pemerintahan. Walaupun Golkar telah berkuasa lebih dari 30 tahun, tapi dalam demokrasi reformasi di mana Golkar mempunyai paradigma baru, Golkar harus siap di luar pemerintahan untuk menjalankan fungsi checks and balances," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung .
Hal itu disampaikan Akbar usai menemani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menerima Prabowo Subianto di rumahnya Jl Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/7).
Akbar mengatakan, siapa yang akan berkuasa pada pemerintahan ke depan tergantung dari hasil putusan Mahkamah Konstitusi soal sengketa Pilpres 2014 yang diajukan kubu Prabowo-Hatta. Menurut Akbar, seandainya Prabowo-Hatta kalah, Golkar akan tetap menghormati koalisi permanen yang sudah dideklarasikan.
"Semuanya tunggu putusan dari MK kalau seandainya tadi ditolak, kami sebenarnya menghormati konstitusi, kami serahkan kepada MK untuk menilai. Terkait partai Golkar kami mempunyai mekanisme tersendiri. Secara individual ya silakan saja, secara organisasi sudah ditetapkan bahwa Golkar telah berkoalisi dan koalisi itu adalah koalisi permanen," kata Penasihat Prabowo-Hatta ini.
Menurut Akbar, koalisi permanen itu diartikan setidak tidaknya terjadi dalam lima tahun ke depan. Dia berpendapat, hal itu merupakan langkah yang tepat untuk memperbaiki sistem politik dan demokrasi yakni dengan menghadirkan checks and balances.
"Jadi hal yang harus ada dalam pemerintahan itu adalah fungsi-fungsi seperti fungsi kontrol dan fungsi checks and balances terhadap kekuasaan yang ada, karena kekuasaan itu punya kecenderungan untuk abuse of power untuk disalahgunakan sehingga harus ada yang mengimbangi dan itu adalah hakikat demokrasi," ujar Akbar.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Ganjar Memilih Kampanye Akbar di Semarang, Bukan di Jakarta
Ganjar menggelar kampanye akbar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semaran, Jawa Tengah, Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaGanjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Ganjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kampanye Akbar di GBK Sebabkan Kemacetan, Prabowo Minta Maaf
Kampanye Akbar di GBK Sebabkan Kemacetan, Prabowo Minta Maaf
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaKPU Beberkan Teknis Penentuan Lokasi Kampanye Akbar Anies-Imin di JIS & Prabowo-Gibran di GBK
Diketahui kampanye akbar akan digelar 10 Februari mendatang jelang masa tenang Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKlaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Dinyatakan Langgar Etik Karena Pencalonan Gibran, DKPP Sebut Tak Pengaruh Pencalonan Cawapres
Ketua KPU Diputuskan Langgar Etik Karena Pencalonan Gibran, DKPP Sebut Tak Pengaruh Pencalonan Cawapres
Baca Selengkapnya