Agus Hermanto: Kongres Demokrat hindari voting
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto menyatakan kongres Partai Demokrat sengaja diseting aklamasi. Menurutnya, aklamasi dalam pemilihan ketua umum tak mencederai demokrasi.
"Kami sangat menghindari voting karena toh Ad/ART tidak mencalonkan tapi diusulkan pemegang suara. Apabila yang diusulkan lebih 50 persen tentu semua kita tetapkan aklamasi. Aklamasi adalah demokrasi hakiki, kita peroleh aspirasi," kata Agus di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/12).
Menurutnya, kongres selain ajang pergantian ketua umum juga ajang regenerasi partai. Namun, kongres Demokrat kali ini lebih memfokuskan pada konsolidasi partai.
"Memang betul regenerasi adalah masalah kekuatan partai politik yang kita ketahui regenerasi perlu. Namun konsolidasinya jauh lebih penting," terang dia.
Dia mengatakan, citra Partai Demokrat harus diperbaiki di mata masyarakat. Setelah itu tercapai, maka regenerasi akan mengikuti.
"Sekarang kita lebih mengutamakan peningkatan popularitas Partai Demokrat dan meningkatkan anggota dewan. Setelah itu sambil berjalan ke sana, regenerasi akan berjalan," pungkas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para capres-cawapres harus tampil sebagai sosok penuh kedamaian.
Baca SelengkapnyaAHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaAnies mengingatkan kepada pendukung untuk terus bekerja merangkul dan menguatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming jangka pendek.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca SelengkapnyaPemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara berkala untuk memilih wakil rakyat atau pejabat publik dalam suatu negara.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin melepas Tim Hukum Nasional (THN) untuk menggugat hasil Pemilu 2024 Mahkamah Konstitusi atau MK.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca SelengkapnyaArsul optimistis kebersamaan dan kekompakan hakim konstitusi mampu meningkatkan kembali tingkat kepercayaan publik terhadap MK.
Baca Selengkapnya