Agung tegaskan PKS didepak bukan karena Golkar
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono membantah perubahan yang terjadi di koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab) karena intervensi dari partainya. Menurut dia, hubungan di Setgab itu dilakukan antara Presiden selaku Ketua Setgab dan masing-masing partai.
"Kita nggak ngurusin partai lain, itu nggak etis. Masa kita ngurusin partai lain. Itu urusan antara presiden dan partai masing-masing," ujar Agung di Istana Negara, Rabu (4/4).
Kalau pun PKS memang ditendang dari koalisi, Agung menyatakan Golkar tidak akan mengambil kesempatan untuk menempati posisi yang ditinggalkan PKS. Pihaknya hanya ingin menunggu apa yang menjadi keputusan SBY atas nasib partai dakwah itu.
"Saya nggak mau itu dulu (ambil kesempatan). Kurang elok juga, karena ada kesan seolah-olah (Golkar) mau ngambil kursi orang, itu saya hindarkan. Biarlah, kita tunggu perkembangannya," lanjutnya.
Selasa malam, SBY mengumpulkan Ketua Umum Partai Koalisi di Cikeas. Hasil pertemuan itu memutuskan, anggota partai politik yang tergabung di Setgab menyatakan PKS sudah tidak berada di koalisi lagi. PKS pun resmi keluar dari koalisi pemerintah.
"Sekarang ini ada lima sekarang. Yang bersama-sama dengan pemerintah hanya ada lima," ujar Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarief Hasan di Puri Cikeas, Selasa malam.
Rapat setgab yang dilakukan malam tadi kembali membahas isi kontrak koalisi. Di antaranya pasal penguatan terhadap partai pendukung pemerintah untuk melaksanakan kebijakan pemerintah.
"Kita bahas tentang isi kontrak koalisi, memang jelas menyatakan bahwa, pertama kebijakan pemerintah yang strategis wajib didukung dan dilaksanakan oleh anggota koalisi setgab," tutur Syarief.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnya"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar tidak pernah memiliki skenario untuk merebut kursi ketua DPR RI.
Baca SelengkapnyaDia menyebut penambahan 2-3 persen itu berasal dari dua kekuatan tambahan, yaitu infrastruktur partai dan kekuatan caleg yang mewakili.
Baca Selengkapnya