Agung dkk daftarkan pengurus baru Golkar ke Kemenkum HAM
Merdeka.com - Perpecahan internal Partai Golkar semakin memanas. Setelah terjadi kericuhan saat penyelenggaraan rapat pleno di kantor DPP Partai Golkar, Selasa (26/11) kemarin, Wakil Ketua Umum sekaligus calon ketua umum Partai Golkar, Agung Laksono, membentuk Presidium Penyelamat Partai yang diketuai olehnya dan beranggotakan para calon ketua umum lainnya.
Salah satu anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Agus Gumiwang mengatakan, pembentukan Presidium ini adalah untuk menggantikan kepengurusan, Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham. Untuk mengesahkan pengambilan alih pimpinan DPP sementara, Agus mengaku telah mengirimkan surat kepada Kemenkum HAM yang berisi susunan pengurus DPP yang baru.
"Kami sudah antarkan ke pihak Menkum HAM karena pengelolaan DPP saat ini sudah kami ambil alih, dan mudah-mudahan hasilnya bisa kita terima secepatnya," kata Agus kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Rabu (26/11).
Dia melanjutkan, jika surat tersebut sudah diterima dan mendapat respons dari pihak Kemenkum HAM, maka kepengurusan Partai Golkar yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar akan sah secara konstitusional dan mendapat legitimasi dari negara untuk mengambil alih DPP.
"Laporan kepada Kemenkum HAM adalah upaya meregistrasikan kepengurusan sehingga berpayung hukum lebih kuat. Dasar dari registrasi ini adalah Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar," jelasnya.
Agus mengimbau apabila pengambilan alih sudah sah, maka penyelenggaraan Munas pada bulan Januari 2015 mendatang adalah sah dan legal untuk dihadiri seluruh DPD Partai Golkar.
"Saya harap DPD II tidak usah takut atau khawatir kalau ada ancaman penggantian PLT (Pelaksana Tugas) apalagi pemecatan, karena itu tidak akan kami lakukan ketika sudah kami ambil alih," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hakim MK Sebut Bansos Naikkan Suara Golkar, Airlangga Jawab Tak Ada Bungkus Warna Kuning
"Partai yang naik pesat suaranya adalah Golkar, nanti bisa direspons," kata Hakim MK.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDipanggil KPK, Dua Hakim Agung Minta Penjadwalan Ulang
Penyidik KPK memanggil dua hakim agung untuk diperiksa terkait kasus dugaan gratifikasi dan pencucian uang Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh.
Baca SelengkapnyaKumpulkan Kader Demokrat, AHY: 30 Hari Terkahir Kami Akan Gaspol Abis-Abisan
AHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.
Baca SelengkapnyaIni Deretan Target Golkar dalam Pemilu 2024, Salah Satunya Kuasai Jabar
Menurut Airlangga, pihaknya melihat tren positif di berbagai wilayah Indonesia untuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya