Adik Megawati minta pelantikan Jokowi ditunda
Merdeka.com - Pilpres 2014 telah berakhir. Hasilnya, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla ditetapkan KPU sebagai presiden dan wapres terpilih. Namun masih ada pihak-pihak yang coba menghalangi.
Adik mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri mendesak agar pelantikan pasangan Jokowi-JK ditunda. Sebab, khusus bagi Jokowi, banyak indikasi kasus korupsi yang melanda. Kakak beradik ini memang tak pernah akur.
"Saya dengar ada beberapa catatan, ada (dugaan) pelanggaran yang ditengarai pidana, maka (Jokowi) jangan dilantik dulu sebelum ini diselesaikan," kata Rachmawati di Aula Universitas Bung Karno, Jakarta, Rabu (3/9).
Rachmawati menjelaskan beberapa dugaan korupsi yang dilakukan Jokowi. Di antaranya, korupsi pengadaan Transjakarta, adanya rekening gemuk di luar negeri yang tidak dilaporkan ke KPK, pengalihan fungsi taman BMW, serta masalah lain.
"Ini seharusnya ada 'fit and proper test' dulu. Kita sebagai negara berdaulat, seharusnya masalah-masalah itu diselesaikan dulu," jelasnya.
Maka dari itu, mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem itu mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menelisik indikasi korupsi tersebut. Tidak hanya itu, dia juga meminta Indonesia Corruption Watch (ICW) agar turut berperan dalam hal ini.
"ICW kok tumpul, harusnya ini diperiksa dulu dong," ujar dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut bahwa hampir tidak mungkin untuk memakzulkan Jokowi melalui hak angket untuk saat ini. Sebab masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan berakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, kiriman bunga itu adalah hal yang biasa saja.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan justru jika Jokowi dan Megawati tak pernah bertemu akan menimbulkan pertanyaan besar.
Baca Selengkapnya