Merdeka.com - Anggota Fraksi Partai Gerindra, Supriyanto mengaku siap menghadapi segala sanksi yang diberlakukan Partai Gerindra, termasuk pemecatan, terkait ketidakhadirannya saat voting dalam rapat paripurna RUU Pilkada, Jumat (26/9) dini hari lalu.

Supriyanto mengaku, ketidakhadirannya lantaran urusan tugas yang tidak bisa ditinggalkan. "Saya ditugaskan fraksi melakukan pengawasan haji sama Bu Soemarjati," ucap Supriyanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9).

Dijelaskannya, saat melakukan tugas pengawasan haji, dirinya tidak mendapat keleluasaan untuk kembali ke Tanah Air lantaran visa yang dipakai merupakan visa haji.

"Melakukan pengawasan haji, pakai visa haji, karena visa haji, maka enggak bisa langsung pulang, pulang tanggal 26. Jadi paspor kita ditahan. Kalau baru urus tanggal 24, baru 26 bisa pulang," jelasnya.

Supriyanto mengaku tugasnya mengurus haji sudah diketahui fraksi dan tugasnya tersebut adalah bagian dari tugas negara, oleh sebab itu dirinya mengaku tidak takut apabila dikenai sanksi atas ketidakhadirannya saat voting RUU Pilkada.

"Panggil, panggil saja enggak apa-apa, orang kita tugas kok. Ini sudah ditandatangani dan disetujui fraksi. Kalau mau dipanggil ya kita siap dipanggil," tutup Supriyanto.