8 Fraksi DPR sepakat Timwas panggil Boediono, Demokrat menolak
Merdeka.com - Tim Pengawas (Timwas) Bank Century menggelar rapat internal soal pemanggilan Wakil Presiden Boediono dalam kapasitas sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia (BI). Dari sembilan fraksi, hanya Fraksi Demokrat yang belum sepakat kembali memanggil Boediono.
Anggota Timwas Century dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, agenda Timwas hari ini seharusnya rapat dengan KPK. Rapat batal karena KPK meminta penjadwalan ulang.
Karena itu, kata dia, agenda Timwas hari ini adalah menggelar rapat internal soal rencana pemanggilan Boediono. PDIP sendiri, kata dia, sudah bulat ingin kembali mengundang orang nomor dua di Indonesia itu untuk dimintai keterangan.
"Kalau lihat pandangan fraksi kayaknya jadi (panggil Boediono). Kalau dari minggu lalu hanya Demokrat yang sedikit menanyakan urgensinya. Delapan fraksi lain enggak masalah," ujar Hendrawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/12).
Dia menjelaskan, tujuan pemanggilan Boediono ke Timwas untuk mengklarifikasi bahwa menurut BI, tak ada bailout untuk Century melainkan mengambil alih.
"Tujuan kami mengusulkan untuk meredam spekulasi dan gosip politik yang tak perlu. Karena Boediono menyampaikan statement yang bisa diklarifikasi. Antara lain, pengambilalihan bukan bailout," terang dia.
Untuk kapan tepatnya Timwas akan memanggil Boediono, hal itu akan dibahas dalam rapat internal hari ini. Ia yakin, Boediono akan dipanggil sebelum masa reses.
"Sebelum reses pasti sudah dipanggil kalau masih masa sidang ini," pungkasnya.
Reses akan berlangsung akhir Desember menjelang Natal dan Tahun Baru.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaDidukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Soroti Dugaan Politisasi Bansos: Kami Ajak Semua Mengawasi Penyalurannya
Kapten Timnas AMIN Syaugi menilai pembagian bansos sengaja dimasifkan pemerintah jelang Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaRespons Santai AHY saat Demokrat Dapat Banyak Nyinyiran Usai Gabung Pemerintahan Jokowi
AHY, menilai bergabungnya Partai Demokrat kembali ke pemerintahan sebagai bentuk amanah.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaKondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Kritik Jokowi: Sayang Anak Sampai Carikan Pekerjaan Jadi Cawapres
Padahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.
Baca Selengkapnya