Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Kisah hubungan politik yang membeku, sulit mencair

6 Kisah hubungan politik yang membeku, sulit mencair Megawati di Istana Negara. abror rizki ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak politisi yang menganggap politik adalah segalanya. Itulah sebabnya, seringkali ditemui hubungan antarpolitisi yang tidak harmonis. Seakan-akan hidup dan mati ada di politik. Hubungan tidak harmonis ini sulit ditemukan hingga seakan-akan membeku.

Padahal, para Bapak Bangsa mengajarkan bahwa beda pandangan perlu tetapi tidak harus sampai menghasilkan dendam. Soekarno dan Hatta misalnya, beda pandangan tetapi masih dekat secara pribadi. Politisi sekarang perlu meneladani sifat-sifat seperti ini dengan menghilangkan dendam dalam politik.

Berikut 6 kisah hubungan politik antar politisi yang sulit terjalin kembali.

Surya Paloh-Hary Tanoe

Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri dari Ketua Dewan Pakar NasDem. Hary Tanoe mundur karena sudah tidak ada kecocokan dengan pengurus Partai NasDem termasuk sang pendiri Surya Paloh."Dia (Hary Tanoe) tidak ingin menjadi pengganggu partai. Ada atau tidak adanya HT, partai akan terus berjalan," kata Rofiq, Senin (21/1).Rofiq menegaskan, mundurnya Hary Tanoe karena tidak sepakat ada perombakan pengurus termasuk rencana Surya Paloh ingin maju sebagai Ketua Umum Partai NasDem. "HT (Hary Tanoe) bilang tidak usah ada pergantian. HT ingin menguatkan kepengurusan ini tidak terganggu. Harusnya Surya Paloh mengikuti mekanisme (jika ingin jadi ketua partai)," ujar dia.Setelah mengundurkan diri dari NasDem, Hary Tanoe lantas bergabung dengan Hanura. Ironis, di saat prestasi NasDem di Pemilu Legislatif cukup bagus sebagai partai baru, Hanura malah berada di peringkat 10.Partai NasDem pun mengumumkan keputusannya mengusung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014. Partai Hanura yang dipimpin Wiranto juga sepakat mengusung Jokowi-JK. Hary Tanoe pun memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Lagi-lagi, justru pilihan Surya Paloh yang diperkirakan bakal unggul.

Megawati dan SBY

Lewat buku 'Selalu Ada Pilihan', Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan beberapa hal soal hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri , yang mulai retak pada 2004. SBY mengatakan, sebenarnya dia ingin menjalin komunikasi kembali dengan mantan bosnya itu pasca-Pilpres 2004."Setelah putaran kedua Pilpres 2004 selesai dilaksanakan, sebenarnya saya mulai merintis jalan untuk bisa berkomunikasi kembali dengan Ibu Megawati," kata SBY di halaman 505, seperti dikutip merdeka.com, Minggu (19/1).Namun, kata SBY, saat itu jalan untuk berkomunikasi dengan Megawati belum terbuka."Saya sangat memahami. Barangkali persaingan kami dalam dua kali putaran pemilihan presiden begitu membekas dalam hati dan pikiran beliau. Apalagi, sebelumnya sempat ada insiden politik antara Ibu Mega dengan saya," kata SBY.SBY mengatakan, upayanya untuk membangun komunikasi dan rekonsiliasi dengan Megawati relatif lebih baik pasca-Pilpres 2009. Setidaknya dengan Taufiq Kiemas, suami Megawati, hubungan sudah benar-benar pulih setelah SBY mendukungnya dengan penuh dalam pemilihan Ketua MPR pada 2009.Meski hubungannya tidak sepulih seperti dengan Kiemas, SBY mensyukuri Megawati mau hadir di sejumlah acara yang juga ia hadiri."Kami sudah saling berjabat tangan dan menyapa. Meskipun masih terbatas," ujar SBY.Satu hal yang unik, ungkap SBY, setiap kali dia bertemu dan berjabat tangan dengan Megawati dalam sebuah acara, segera telepon selulernya menerima banyak SMS dari masyarakat."Intinya mereka merasa lega dan senang. Mendengar itu saya jadi terharu," kata SBY."Saya makin yakin bahwa rakyat Indonesia senang manakala para pemimpinnya tetap rukun dan saling menyapa," imbuhnya.

Topik pilihan: Rekapitulasi KPU | Jokowi-JK | Prabowo-Hatta

Gus Dur dan Muhaimin Iskandar

Di Jawa Timur sempat ramai berita penyobekan baliho calon legislatif (caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di beberapa daerah, misalnya di Surabaya dan Malang. Penyebabnya, ada kelompok-kelompok massa pengagum Gus Dur, tidak terima bila foto tokoh kebanggaan mereka dijual untuk kepentingan politik PKB.Apalagi, pengurus PKB yang saat ini sedang menjabat, Muhaimin Iskandar dkk, pernah berseteru dengan Gus Dur dalam kasus sengketa kepengurusan partai. Menjelang pemilu 2014, banyak caleg PKB memasang foto Gus Dur, dengan tulisan terang di bawahnya "Penerus Perjuangan Gus Dur".Hal itu memicu masalah berantai. Awalnya para Gusdurian--pendukung Gus Dur di beberapa daerah tidak terima. "Secara etika, mereka harus memiliki izin dari ibu Sinta Nuriyah dan putri-putrinya," kata Koordinator Jaringan Gusdurian Jatim, Aan Anshori, saat ditemui di Jombang, Kamis (26/12).Belakangan, keluarga mendiang presiden RI keempat juga turut berkomentar. Istri Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid mengatakan, pihaknya akan menyomasi partai politik atau calon legislator yang memasang atribut atau baliho bergambar Gus Dur tanpa seizin keluarga.Langkah hukum tersebut dilakukan karena memang ada surat yang ditandatangani pengacara keluarga yang isinya melarang memakai gambar atau apapun namanya yang berbau Gus Dur. Ia mengaku mendapat banyak aduan dan laporan dari sejumlah pihak karena banyaknya baliho atau alat peraga kampanye yang menggunakan nama maupun gambar Gus Dur.Senada dengan Shinta, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Salahuddin Wahid, juga menyayangkan aksi pemasangan gambar Gus Dur itu. "Saya juga tidak setuju (dengan pemasangan foto Gus Dur) sebagai alat politik. Kalau memang itu terjadi, dituntut saja secara hukum," ujar kiai yang akrab disapa Gus Solah itu.Konflik PKB ini mengingatkan kita pada borok lama, ketika Gus Dur berseteru dengan Muhaimin, yang tak lain adalah keponakannya sendiri pada 2008. Konflik dalam tubuh PKB dulu merupakan konflik elite, antara Ketua Dewan Syuro Partai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Ketua Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar.Ibarat api dalam sekam, hingga kini sisa-sisa konflik itu sepertinya masih ada. Meski upaya perdamaian (islah) antara kedua kubu berulang kali digagas, tapi perseteruan itu agaknya terus merembet sepeninggal Gus Dur pada akhir 2009 lalu."Kami ini tetap menghormati Gus Dur. Dan Gus Dur sudah menjadi milik semua orang, kami rasa tidak masalah mencantumkan foto beliau," ujar Wakil Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto, orang yang dekat dengan Gus Dur tiga tahun terakhir sebelum meninggal.

Topik pilihan: Rekapitulasi KPU | Jokowi-JK | Prabowo-Hatta

Soeharto dan Harmoko

Dalam perjalanan pemerintahan yang dipegang Soeharto, Harmoko termasuk orang terdekat dan dianggap paling setia dalam Soeharto. Harmoko menjabat sebagai menteri penerangan selama tiga periode kabinet pembangunan yaitu Kabinet Pembangunan IV (1983-1998), Kabinet Pembangunan V (1998-1993) dan Kabinet Pembangunan VI (1993-1997).Harmoko merupakan salah satu orang yang mengusulkan agar Soeharto kembali menjabat sebagai presiden untuk periode 1998-2003 sebelum pelaksanaan Sidang Istimewa MPR. Harmoko berusaha meyakinkan dengan memberikan data-data bahwa rakyat masih menginginkannya menjadi presiden dan tidak ada calon lain yang pantas menduduki jabatan itu. Usulan itu lantas disetujui Soeharto.Sesuai rencana, sidang yang digelar pada tanggal 10 Maret 1998, sebagai Ketua MPR, Harmoko sukses mengendalikan Sidang Umum MPR untuk memperpanjang masa kepresidenan Soeharto sekali lagi.Demonstrasi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat justru meminta sebaliknya. Massa tetap meminta agar pasangan yang baru terpilih, Soeharto dan Habibie turun dari jabatannya.Tidak tanggung-tanggung, massa mengepung dan menduduki Gedung MPR/DPR selama beberapa minggu. Tanpa diduga-duga, dalam hitungan kurang dari tiga bulan atau tepatnya pada 18 Mei 1998, Harmoko mengeluarkan keterangan pers dan meminta agar Soeharto mundur."Pimpinan Dewan baik ketua maupun wakil-wakil Ketua mengharapkan demi persatuan dan kesatuan bangsa, agar Presiden secara arif dan bijaksana sebaiknya mengundurkan diri," kata Harmoko ketika itu.Banyak yang menduga, pernyataan itu keluar karena Harmoko merasa ketakutan. Pasalnya, rumah keluarganya di Solo dibakar massa, kondisi itu membuat Harmoko memilih untuk balik badan dan melawan orang yang telah membesarkan namanya.Soeharto mundur tanggal 21 Mei 1998. Keluarga Cendana menganggap Harmoko orang yang paling berdosa atas lengsernya Soeharto. Keduanya tak pernah bertemu, hingga akhirnya tanggal 16 Januari 2008, Harmoko menjenguk Soeharto yang terbaring sakit di RSPP Jakarta. Baru setelah 10 tahun, Harmoko berani menemui bosnya.Itu pertemuan pertama dan terakhir mereka setelah Soeharto lengser.

Topik pilihan: Rekapitulasi KPU | Jokowi-JK | Prabowo-Hatta

Soeharto dan Habibie

BJ Habibie menjabat sebagai menteri negara riset dan teknologi yang pertama pada tahun 1978. Jabatan Habibie sebagai menristek terus dipertahankan hingga empat periode kabinet Pembangunan. Terakhir Habibie menjabat sebagai menristek pada 1998 atau total selama 20 tahun sebelum akhirnya menjadi wakil presiden dan naik sebagai presiden menggantikan Pak Harto.Habibie tercatat menjadi orang yang dianggap pengkhianat oleh Soeharto.Menjelang meninggalnya Pak Harto, BJ Habibie sempat menjenguk keadaan Soeharto yang masih menjalani perawatan. Namun, kedatangannya ditolak, bahkan keluarganya tidak memberikannya kesempatan untuk menemui Soeharto.Apa salah Habibie?Pada Mei 1998, Soeharto sempat mengutarakan niatnya untuk mundur kepada Habibie, namun tidak sendirian, dia mengajak Habibie untuk turut mundur juga. Namun, keinginan itu ternyata mendapat penolakan dari Habibie.Dengan tegas, Habibie menjelaskan, ketika presiden mundur, maka secara konstitusi akan digantikan wakilnya. Mendengar itu, Soeharto hanya diam saja. Sejak itu pula, ia juga tidak pernah menyapa, termasuk ketika mengumumkan pengunduran dirinya kepada publik.Ketika itu, Soeharto melewati Habibie tanpa menoleh dan menyapa sedikit pun. Dalam bukunya, Habibie kembali menceritakan, dia merasa sakit hati diperlakukan seperti itu oleh Soeharto.

Topik pilihan: Rekapitulasi KPU | Jokowi-JK | Prabowo-Hatta

Soeharto dan Ginandjar Kartasasmita

Ginandjar Kartasasmita merupakan salah satu sosok yang tak ingin ditemui Soeharto hingga akhir hayatnya.Jauh sebelum kejatuhannya, Ginandjar merupakan salah satu menteri kesayangan Pak Harto. Dulu, Ginandjar dan Akbar Tandjung memimpin para menteri bidang ekonomi menulis surat menolak ikut dalam kabinet Soeharto yang akan dibentuk.Menanggapi surat itu, Soeharto mengutus Habibie membujuk mereka mengubah niatnya. Namun, Habibie dinilai justru menggunakan kesempatan itu untuk merayu Ginandjar dan Akbar guna mendukungnya menjadi presiden jika Soeharto memutuskan berhenti.Saat Habibie naik menjadi presiden, Ginandjar tetap menyandang jabatan yang sama seperti sebelumnya. Sejak itu, karier politiknya terus melesat tajam. Ginandjar menjadi tokoh elit Golkar ketika dipimpin Akbar Tandjung.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

Kumpulan kata bijak politik ini juga dapat membuka pandangan baru akan politik itu sendiri. Tak ayal apabila kata bijak politik ini sangat menarik.

Baca Selengkapnya
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.

Baca Selengkapnya
Sempat Berseteru, Hubungan Persahabatan Sederet Artis Ini Kembali Akrab dan Saling Memaafkan

Sempat Berseteru, Hubungan Persahabatan Sederet Artis Ini Kembali Akrab dan Saling Memaafkan

Saat mengalami masalah ini, ada yang mudah memaafkan, ada juga yang butuh waktu beberapa lama untuk saling memaafkan dan kembali akrab.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Dengan politik seseorang bisa menerapkan kebijakan baik untuk kepentingan rakyat banyak.

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Konflik, Penyebab, dan Contohnya

Macam-Macam Konflik, Penyebab, dan Contohnya

Konflik adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau kepentingan antara dua pihak atau lebih.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Samakan Praktik Dinasti dengan Nepotisme: Itu Perilaku Politik Prasejarah

Cak Imin Samakan Praktik Dinasti dengan Nepotisme: Itu Perilaku Politik Prasejarah

Cak Imin juga menyinggung kaum muda, yang muda bukan soal usia namun kelakuan

Baca Selengkapnya
Kesenjangan adalah Perbedaan yang Tak Seimbang, Ketahui Berbagai Contohnya

Kesenjangan adalah Perbedaan yang Tak Seimbang, Ketahui Berbagai Contohnya

Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Baca Selengkapnya