Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Ulama karismatik yang sering didatangi politisi

5 Ulama karismatik yang sering didatangi politisi Jokowi kunjungi Gus Mus di Kudus. ©2014 merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Sosok kiai tak lepas dari dunia perpolitikan Indonesia. Saat tahun-tahun politik, kiai atau pun pesantren banyak dijadikan ajang penarik massa. Wajar saja para politisi mendekati para kiai. Sebab, selain memiliki kharisma yang tinggi, mereka juga punya massa yang diharapkan bisa menambah perolehan suara.

Seperti saat tarik menarik koalisi jelang pemilu presiden. Partai Persatuan Pembangunan, melalui ketua umumnya, Suryadharma Ali melakukan kunjungan ke KH Maimun Zubair pengasuh pesantren di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Kedatangannya ke sana langsung ditemani oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga calon presiden, Prabowo Subianto.

Kedatangan mereka ke Rembang tepat saat terjadi gonjang ganjing di tubuh PPP, di mana Suryadharma Ali diberhentikan oleh Sekjen PPP Romahurmuziy dalam Rapimnas yang berlangsung di kantor PPP, Jakarta.

Puncaknya, kemarin, Selasa (22/4), KH Maimun Zubair dijemput ke Jakarta dan langsung ke kantor PPP menyerukan islah atau perdamaian antara kubu Suryadharma Ali dan Romahurmuziy.

Kiprah kiai dalam politik Tanah Air bukan dalam kisruh PPP saja, melainkan pada parpol-parpol lain, terutama partai yang memiliki basis massa Islam. Berikut nama-nama kiai besar atau pun pesantren besar yang jadi panutan parpol, dan sering dikunjungi oleh para petinggi parpol, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Rabu (23/4):

KH Mustofa Bisri Rembang (Gus Mus)

Calon Presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) diam-diam menyambangi Pondok Pesantren Raudhlatul Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (20/3) malam. Di tempat itu, Jokowi menemui pimpinan pesantren Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus.Dalam pertemuan yang digelar secara mendadak dan tertutup itu Jokowi didampingi oleh kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain Ganjar, hadir pula mendampingi Jokowi antara lain;Teten Masduki dan Ketua DPP GP Anshor yang juga politikus Golkar, Nusron Wahid. Dalam pertemuan itu, Jokowi berdialog dengan Gus Mus mengenai kondisi Islam, dinamika, perkembangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Islam di Indonesia.Kemarin Jokowi sesungguhnya diagendakan berkampanye di Lapangan Poral, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani.

KH Maimun Zubair Sarang Rembang

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali minggu lalu bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sowan ke Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jateng bertemu KH Maimun Zubair. KH Maimun Zubair selain kiai kharismatik juga sebagai ketua Dewan Syuriah PPP.Pertemuan berlangsung pada pukul 10.00 WIB di Ponpes Al Anwar 1 yang terletak di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.Para pengurus PPP yang ikut hadir dalam acara tersebut adalah Djan Faridz, KH Noor Muhammad Iskandar, Haji Lulung Dimyati dan Hasrul. Sementara dari kubu Gerindra yang ikut serta adalah Ahmad Muzani, Fadli Zon dan Sudaryono.KH Maimun Zubair adalah pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang. Pesantren Sarang ini merupakan pesantren yang cukup disegani di Tanah Jawa lantaran menghasilkan banyak ulama.

KH Idris Marzuki Lirboyo Kediri

Berbagai cara dilakukan para caleg untuk mendapatkan dukungan. Caleg PKB Arzeti Bilbina beberapa waktu lalu mengunjungi Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Model senior itu bertemu santri dan pengasuh ponpes KH Idris Marzuqi.Arzeti yang didampingi suaminya mengungkapkan bahwa agenda silaturahmi ini untuk mendapatkan petunjuk, arahan dan doa agar dalam perjalanan pencalegan dirinya diberi kemudahan dan keberkahan."Kami menjadi caleg ini kan untuk memperluas pengabdian, memberikan manfaat ke masyarakat secara luas. Melalui jalur politik, karena itu langkah yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya, Senin (30/12).Tak cuma Arzeti saja, banyak politikus senior dan pemimpin parpol juga bertandang ke Pesantren Lirboyo Kediri. Selama ini, Pesantren Lirboyo Kediri merupakan sarana yang sangat ampuh bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mendulang suara. Bahkan, dalam Pemilu 2014 ini, beberapa pengasuh pesantren ini juga menjadi caleg PKB.

Kiai Langitan

Selain Almarhum KH Abdullah Salam dari Polgarut, Kajen, Pati, Jawa Tengah, di Jawa Timur, masyarakat Nahdliyin juga mengenal sosok Kiai Langitan, KH Abdullah Faqih, atau akrab disapa Mbah Faqih. Kini, kedua Kiai yang dikenal dengan kesederhanaannya itu, telah pergi meninggalkan bangsa ini.Pada Rabu (29/2/2012) lalu sekitar pukul 19.00 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Surabaya, Mbah Faqih pergi menyusul Mbah Dullah, sapaan akrab KH Abdullah Salam, yang terlebih dulu menghadap sang Kholiq 10 tahun silam.Kedua kiai karismatik itu dikenal cukup sederhana. Mereka sama-sama tinggal di gubuk kecil di lingkungan pesantren mereka. Mbah Faqih juga bisa memberikan inspirasi kaum muda Nahdliyin untuk lebih tulus dalam melangkah. Sosok Kiai Fakih adalah pribadi yang membumi.Nama Kiai Faqih mencuat menjelang Sidang Umum ((SU) MPR, terutama berkaitan dengan pencalonan almarhum Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) sebagai presiden. Saat itu, di tubuh kaum Nahdliyin terjadi perbedaan, ada yang mendukung pencalonan Gus Dur, yang dipelopori kelompok Poros Tengah, dan ada yang bersikap sebaliknya.Menghadapi situasi seperti itu, beberapa kiai sepuh NU mengadakan beberapa pertemuan di Pondok Pesantren Langitan, di Desa Widang, tepatnya di Jalan Raya Babatan, Lamongan-Tuban.Dari sinilah kemudian muncul istilah 'Poros Langitan', karena memang suara para kiai itu sangat berpengaruh kepada pencalonan Gus Dur. Mbah Faqih dikenal sebagai Kiai Langitan, bukan karena pesantrennya di Desa Langitan, tetapi berbagai pertimbangan penting kenegaraan dan kebangsaan selalu dikeluarkan setelah mendapat sinyal langit, maksudnya berdasarkan istikhoroh, demikian kata tokoh Muslimat NU, Khofifah Indar Parawangsa.

Mbah Liem, Pesantren Al Muttaqin Pancasila Sakti

Mbah Liem, atau KH Muslim Rifa'i Imampuro adalah pendiri Pondok Pesantren Al Muttaqin Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah. Tokoh karismatik ini wafat di usia 91 tahun saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten.Beliau dimakamkan di samping makam istrinya di Pendopo Perdamaian komplek Pondok Pesantren Al Muttaqin Pancasila Sakti, Dukuh Sumberejo Wangi, Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Klaten.Meski jasadnya sudah tiada, kiprah beliau semasa hidupnya yang terus menyuarakan tegaknya Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan selalu dikenang.Semasa hidupnya, Mbah Liem juga dikenal masyarakat luas atas kepribadiannya yang sederhana dan bersahabat. Sehingga banyak kalangan masyarakat bawah hingga para tokoh begitu dekat dan akrab dengannya.Pesan terakhir beliau kepada keluarga, kerabat dan para santri yakni agar selalu istiqomah, ujar KH Jazuli A Kasmani, menantu Mbah Liem beberapa tahun lalu.Mbah Liem, selama ini dikenal sebagai salah satu kiai khos yang dekat dengan Gus Dur. Bahkan, Mbah Liem juga dikenal disegani oleh pemimpin Orde Baru, Soeharto.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sambut Ramadan, Tokoh Agama Ajak Elite Politik Perbaiki Hubungan Usai Pemilu 2024

Sambut Ramadan, Tokoh Agama Ajak Elite Politik Perbaiki Hubungan Usai Pemilu 2024

Setelah sempat merenggang karena perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.

Baca Selengkapnya
Ulama Jabar Dukung Anies-Cak Imin, Minta Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Curang

Ulama Jabar Dukung Anies-Cak Imin, Minta Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Curang

Total, ada sebanyak 265 ulama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam deklarasi itu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menistakan Agama dan Hina Ulama, Pria Asal Gowa Ditangkap

Menistakan Agama dan Hina Ulama, Pria Asal Gowa Ditangkap

Z merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.

Baca Selengkapnya
Ulama Dongkrak Popularitas Paslon, Termasuk Gus Miftah Bagi Prabowo-Gibran

Ulama Dongkrak Popularitas Paslon, Termasuk Gus Miftah Bagi Prabowo-Gibran

Alasannya karena Miftah Maulana Habiburrohman mempunyai masa jamaah yang sangat nyata.

Baca Selengkapnya
Anies Minta Anak Muda Tak Apatis Politik, Cerita Dukung Bima Arya-Ridwan Kamil

Anies Minta Anak Muda Tak Apatis Politik, Cerita Dukung Bima Arya-Ridwan Kamil

Terjadi fenomena orang tidak bermasalah, justru dipermasalahkan saat terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'

'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'

Para elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Dapat Masukan Kiai Kampung, Ini Katanya soal Prabowo

Sekjen PDIP Dapat Masukan Kiai Kampung, Ini Katanya soal Prabowo

Para ulama dan kiai kampung mengakui kemampuan Ganjar dalam menguasai aspek geopolitik.

Baca Selengkapnya