Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Survei ini prediksi PKS bakal jeblok di 2014

5 Survei ini prediksi PKS bakal jeblok di 2014 PKS. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Kasus dugaan suap izin impor sapi yang menjerat elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tampaknya harus dibayar mahal dengan kemerosotan pamor partai Islam tersebut. Sejak kasus itu merebak pada awal tahun ini, sejumlah hasil survei menunjukkan, perolehan suara partai dakwah akan jeblok di Pemilu 2014.

Namun, sebelum kasus korupsi itu merebak, sejumlah survei juga sudah memprediksi perolehan suara PKS merosot seiring dengan kemerosotan perolehan partai Islam yang lain. Padahal pada Pemilu 2009, PKS memperoleh 7,88 persen dan berhasil mendudukkan 57 orang kadernya duduk di DPR.

Hasil itu tentu saja tidak terlalu buruk untuk partai yang baru berdiri pasca-reformasi. Akan tetapi, sejumlah hasil survei yang dilakukan Juli 2012 lalu hingga November ini berkata lain. PKS tampak tak bisa beranjak dari angka 2 persen, atau di bawah ambang batas parlemen 3,5 persen.

Dengan kata lain, jika benar korupsi sapi biang keladinya, imbasnya benar-benar mendegradasi suara PKS. Atas hal ini, PKS pun terbuka melihat jebloknya hasil survei dan menerimanya sebagai koreksi.

"Saya tidak ingin menolak hasil-hasil survei yang sekarang. Kita anggap ini sebagai warning saja untuk PKS. Ini harus ke depan kita anggap bersama sebagai warning," ujar Anis Matta di Semarang kemarin.

Berikut 5 survei yang memprediksi PKS bakal jeblok di 2014:

Survei Kompas: PKS 2,5 persen

Sebelum kasus dugaan suap izin impor sapi meledak pada Januari lalu, hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 16-19 Juli 2012 di 33 provinsi sudah menunjukkan suara PKS merosot. Disebutkan, partai dakwah itu hanya mendapatkan 2,5 persen suara atau ada di urutan ke-6.Hasil survei itu bahkan menunjukkan PKS kalah dari Partai NasDem, yang baru terbentuk jelang Pemilu 2014. Namun, dibanding partai berideologi/berbasis massa Islam lain, seperti PAN, PPP, PKB, partai yang ketika itu masih dipimpin Luthfi Hasan Ishaaq, masih terdepan.Survei Kompas ini mengambil sampel sebanyak 1.008. Sampling error dalam penelitian ini kurang lebih 3,1 persen.

Survei SMRC: PKS 2,7 persen

Meski dirilis pada awal Februari lalu, survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang memprediksi PKS jeblok dilakukan pada 6-20 Desember, atau sebelum kasus yang menjerat Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mencuat. Hasilnya, PKS cuma mendapat 2,7 persen suara.Dalam survei ini, PKS hanya berada di urutan ke-8, kalah dari partai baru, NasDem yang memperoleh 5,2 persen. Di antara partai Islam yang lain, PKS hanya menang dari PAN (1,5 persen) dan kalah dari PKB (5,6 persen) dan PPP (4,1 persen)Survei ini mengambil sampel 1.220 orang pemilih di 33 Provinsi di Indonesia. Survei menetapkan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei LSJ: PKS 2,6 persen

Sebulan setelah kasus dugaan suap izin impor sapi merebak Januari lalu, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) melakukan survei elektabilitas parpol. Hasilnya, PKS berada hanya berada di urutan ke-7 dengan perolehan 2,6 persen suara. ??? Dalam survei itu perolehan suara PKS memang paling tinggi dibanding partai berideologi/berbasis massa Islam yang lain, namun suara partai dakwah itu lagi-lagi kalah dari partai baru, NasDem.Survei ini dilakukan pada 9-15 Februari 2013 dengan 1.225 responden yang tersebar di 33 propinsi. Survei tersebut dilakukan teknik wawancara menggunakan kuesioner dan menetapkan margin of error sebesar 2,8 persen.

Survei IRC: PKS 2,8 persen

Pada Mei lalu, survei yang dilakukan Indonesia Research Center (IRC) juga menunjukkan hasil yang sama terkait perolehan suara PKS. Partai Islam itu tetap tak beranjak di angka 2, dengan hanya mendapat 2,8 persen.Dalam survei ini, PKS berada di urutan ke-8 dari total semua partai, dan berada di urutan ke-2 di antara partai Islam. PKS juga kalah dari Partai NasDem, partai baru bentukan Surya Paloh yang mendapat 4,5 persen suara.Dalam penarikan sampel, riset ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,3 persen.

Survei LSN: PKS partai Islam paling tidak disukai

Survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) pada 20-30 Oktober lalu agak berbeda dengan survei-survei sebelumnya. Sebab, sigi ini hanya membidik partai-partai berideologi/berbasis massa Islam.Di ceruk partai Islam pun, menurut hasil survei LSN, PKS ternyata tidak lagi bertaji. Partai yang dipimpin Anis Matta ini bahkan menjadi partai Islam yang paling tidak disukai.Hasil survei LSN yang dirilis di Jakarta, Minggu (24/11), menunjukkan hanya 30,5 persen responden yang menyukai PKS. Tertinggi disuka adalah PPP dengan 45,8 persen, kemudian PKB 44,1 persen, PAN 40,7 persen dan PBB 35,8 persen.Hal ini sejalan dengan sentimen negatif yang diterima PKS lewat pemberitaan media. Sepanjang Mei-Oktober 2013, sebanyak 33,23 persen pemberitaan di lima media cetak nasional dan 21,48 persen di media online, memberitakan negatif partai yang dipimpin Anis Matta itu.Soal loyalitas pendukung, PKS juga paling lemah dibanding empat partai Islam yang lain. Hanya 36,4 persen responden yang memilih PKS pada Pemilu 2009 akan memilih lagi partai yang sama pada 2014. Sementara itu, loyalitas pendukung tertinggi adalah PPP dengan 64,7 persen, kemudian PAN 54,2 persen, PKB 50,1 persen, dan PBB 40,1 persen.Pemilih mengambang (swing voters) di PKS, menurut survei, juga yang paling banyak dengan 53,8 persen. Selanjutnya swing voters terendah di PBB 44,5 persen, PAN 40,9 persen, PPP 32,5 persen, dan PKB 27,5 persen.Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, mengatakan jika PKS mau meningkatkan citra positifnya, maka partai tersebut harus lepas dulu dari jeratan kasus korupsi."Bagaimana menghilangkan lilitan korupsi di tubuh mereka. Kalau isu korupsi itu sudah harus berkurang, dengan sendirinya kepercayaan simpatisan juga akan tumbuh," kata Umar.Survei ini mengambil sampel sebanyak 1.240 responden dengan teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling), margin of error +/- 2.8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Baca juga:Anis Matta pasrah PKS jadi partai Islam terburuk versi surveiAnis Matta: Tak ada persaingan dalam penetapan capres PKSFahri Hamzah: Anis Matta dan Aher cocok jadi capres 2014Apakah PKS tetap bisa bersaing di Pemilu 2014?Tiga kebohongan elite PKS

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024

DPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024

Korlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.

Baca Selengkapnya
KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.

Baca Selengkapnya
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada Anggota KPPS Meninggal Dunia, KPU Lempar Bola ke DPR

Ada Anggota KPPS Meninggal Dunia, KPU Lempar Bola ke DPR

KPU sudah pernah mengusulkan untuk pengubahan metode perhitungan suara, namun ditolak DPR.

Baca Selengkapnya
JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes

JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes

Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.

Baca Selengkapnya
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah

KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah

KPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.

Baca Selengkapnya
PSI Terancam Tidak Lolos DPR, Ini Reaksi Kaesang

PSI Terancam Tidak Lolos DPR, Ini Reaksi Kaesang

Kaesang menolak banyak bicara perihal partainya tidak lolos ambang batas parlemen atau gagal masuk ke DPR RI

Baca Selengkapnya
DPR Sahkan RUU DKJ jadi Undang-Undang, PKS Menolak

DPR Sahkan RUU DKJ jadi Undang-Undang, PKS Menolak

DPR mengesahkan RUU tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi UU dalam rapat paripurna ke-14.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Buka Loker 1,3 Juta Formasi PPPK, Ini Syarat Batas Usia Pelamar

Pemerintah Buka Loker 1,3 Juta Formasi PPPK, Ini Syarat Batas Usia Pelamar

Tahun 2024 pemerintah membuka lowongan kerja sebanyak 1,3 juta formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya