Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Reaksi kubu Prabowo pada media yang dinilai pro Jokowi

5 Reaksi kubu Prabowo pada media yang dinilai pro Jokowi Prabowo tolak Pilpres 2014. ©2014 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Keberadaan media massa amat penting bagi para politikus. Melalui media massa baik cetak maupun elektronik para politikus dapat dikenal oleh masyarakat luas.

Jika pemberitaan yang dimuat positif, maka citra positif akan didapat. Sebaliknya, jika pemberitaan yang dimuat kurang menguntungkan maka efeknya di masyarakat akan tak menguntungkan pula.

Di Pilpres 2014, para capres-cawapres berupaya memanfaatkan pemberitaan media untuk merebut hati rakyat agar dipilih. Namun, ada juga media yang dinilai pasangan capres cawapres tak berimbang dan mendukung pesaingnya.

Capres Prabowo Subianto misalnya sempat beberapa kali curhat sampai marah kepada media yang dinilainya telah menzaliminya dan berpihak kepada pesaingnya yakni Jokowi - JK . Beberapa wartawan media yang pernah kena 'omel' Prabowo antara lain; The Jakarta Post dan MetroTV .

The Jakarta Post memang beberapa waktu lalu secara tegas menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi - JK . Sementara MetroTV , meski tak pernah menegaskan mendukung Jokowi - JK , televisi berita itu merupakan milik Surya Paloh yang tak lain adalah Ketua Umum NasDem, partai yang mendukung Jokowi - JK .

Berikut reaksi-reaksi kubu Prabowo pada media yang dinilai pro pada Jokowi seperti dirangkum merdeka.com.

Wartawan Metro TV diusir liput halal bihalal di rumah Polonia

Reporter dan kamerawan Metro TV diusir saat meliput acara halal bihalal yang diadakan tim Prabowo-Hatta di Rumah Polonia. Pengusiran tersebut dilakukan oleh sejumlah tamu yang menghadiri halal bihalal.

Dari pantauan merdeka.com di lokasi, sekitar pukul 14.30 WIB para tamu yang berada di bibir panggung meneriaki reporter dan kamerawan Metro TV tersebut dan langsung menyuruhnya keluar.

"Keluar, keluar, keluar Metro TV," teriak para tamu, Minggu (3/8).

Akhirnya, reporter dan kamerawan itu melangkah keluar melewati pagar samping kanan Rumah Polonia. Di bawah guyuran hujan mereka keluar diiringi teriakan.

"Huuu... Keluar Metro TV... Huuu," sorak para pendukung Prabowo-Hatta.

Prabowo sindir Berita Satu, Jakarta Globe dan Kompas TV

Capres Prabowo Subianto tampak geram saat mengajak para awak media ke dalam kediamannya di wilayah Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7). Dia tak segan menyindir para media yang tidak pro pasangan nomor satu.

Awalnya, Prabowo mempersilakan para media mewawancara dirinya satu per satu. Bahkan, mantan Danjen Kopassus itu juga memberikan kesempatan agar media yang mayoritas media televisi itu mencari spot di sekitaran rumahnya untuk melangsungkan wawancara.

Seperti saat ANTV mewawancarai, Prabowo tampak santai menjawab tiap pertanyaan. Namun, ketika televisi Berita Satu mendapat kesempatan, dia langsung menyindir.

Menurut Prabowo, media milik Lippo Grup itu sadis dalam memberitakan dirinya. Tidak hanya televisinya, dia juga menyinggung koran berbahasa Inggris, Jakarta Globe yang merupakan salah satu grup dengan Berita Satu.

"Berita satu ini tak fair. Sadis dia. Sama juga seperti Jakarta Globe. Jahat itu Jakarta Globe," ujar Prabowo.

Selanjutnya, Kompas TV yang kena damprat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Walaupun pada akhirnya bisa mewawancarai.

Prabowo: Metro TV itu jahat

Capres Prabowo Subianto mengajak para awak media ke dalam kediamannya di wilayah Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7). Mantan Danjen Kopassus itu mempersilakan para media mewawancara dirinya satu per satu.

Namun, tak demikian untuk Metro TV. Televisi yang dikenal sebagai media Jokowi-Jusuf Kalla dan kerap menyindir Prabowo dalam tiap pemberitaannya itu justru dicueki oleh Prabowo.

Saat Metro TV hendak mewawancarainya, Prabowo justru 'ngeloyor' pergi. Dia malah lebih memilih CNN. Padahal, kru televisi Metro TV sudah bersiap-siap.

Prabowo lantas 'menceramahi' para kru dan wartawati Metro TV. "Metro TV itu jahat. Apa dosa saya sama Surya Paloh sampai kalian begitu jahat dengan saya. Tak berimbang pemberitaan kalian. Kalau tidak mau disakiti, jangan menyakiti orang lain. Itu ajaran semua agama," ucap Prabowo.

Prabowo kembali menegaskan kepada kru dan wartawati Metro TV bahwa dirinya tidak punya salah kepada pemilik media tersebut. "What have I done to Surya Paloh? Saya tidak pernah merasa berbuat apa-apa dengan dia. Kamu mau tidak tanyakan itu kepada Surya Paloh?," tegasnya.

Kegeraman Prabowo tampaknya kian memuncak. Pasalnya dia merasa kian bingung soal serangan yang kerap dilontarkan para media tersebut.

"Saya ini punya banyak pendukung. Bagaimana kalau saya bilang ke pendukung saya tak perlu nonton Metro TV, habis kalian. Kompas juga termasuk, Berita Satu juga. Begitu juga Tempo. Apa yang saya pernah buat dengan Goenawan Muhammad. Dengan Megawati."

Prabowo bahkan sesumbar bakal menyambangi para pemilik media tersebut. Sesudah itu, dia pun langsung mengusir para awak media yang sudah wawancara secara halus.

"Nanti akan saya datang orang-orang itu satu per satu. Pasti. Sebab saya tak pernah menyakiti mereka. Sekarang yang sudah mewawancarai saya boleh keluar. Ini rumah saya. Ayo kita wawancara dengan CNN. Go Ahead," ucapnya tegas.

Prabowo sebut pemilik The Jakarta Post brengsek

Calon presiden Prabowo Subianto menggelar jumpa pers usai hadiri acara deklarasi koalisi permanen di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat. Acara tersebut dihadiri puluhan wartawan asing dan luar negeri.

Berbagai pertanyaan pun banyak dilontarkan para pewarta tersebut. Namun, saat wartawati koran berbahasa asing The Jakarta Post bertanya, Prabowo justru geram.

Awalnya, wartawati itu hanya ingin bertanya tentang koalisi yang mendukungnya bersama Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres. Namun, sontak Prabowo sebut bahwa media tersebut sudah menjadi partisan.

"Jakarta Post? Itu sudah mendukung menjadi partisan. Untuk Jakarta Post saya tidak mau jawab. Terima kasih," ujar Prabowo di lokasi, Senin (14/7).

Namun, mantan Danjen Kopassus itu mengakui kesalahan bukan pada sang pewarta melainkan pemilik media tersebut. Editorial koran tersebut memang telah menyatakan berpihak pada Jokowi-JK.

"Ini bukan salah anda, ini salah pemilik (The Jakarta Post) media anda," tegasnya.

Usai melakukan jumpa pers, Prabowo yang melewati sang wartawati tersebut langsung berkata lagi. Menurutnya, The Jakarta Post sudah tidak demokratis.

"Karena pemilik kamu (Jakarta Post) brengsek, tidak menjunjung demokrasi," terangnya.

Kubu Prabowo laporkan Metro TV ke KPI dan Dewan Pers

Kubu Prabowo Subianto melaporkan media online tribunnews.com, ke Polri. Kubu Prabowo juga melaporkan Metro TV karena dianggap telah melakukan fitnah.

"Metro TV juga menyiarkan fitnah wawancara Allan Nairn tanpa melalui konfirmasi, apalagi menggunakan wartawan asing yang tidak jelas asal usulnya," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerinda, Fadli Zon di Bareskrim Polri, Senin (7/7).

Namun untuk pelaporan Metro TV, terlebih dahulu pihaknya akan melapor ke KPI dan Dewan Pers. Baru kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan dugaan fitnah.

"Penyiaran masalahnya kalau kami masukan ke sini (Bareskrim) akan masuk UU pers, ini strategi saja," tambah Mahendradatta, kuasa hukum yang mendampingi Fadli.

Fadli Zon melaporkan tribunnews.com atas tuduhan penyebaran fitnah lewat berita 'Fadli Zon bagi-bagi uang di Semarang'. Laporan ini diterima Polri dengan nomor LP/ 667/VII/2014/Bareskrim tanggal 7 Juli 2014.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan

Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan

Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Terharu Anak Indonesia Suka Dirinya: Nangis dan Marah Kalau Orangtuanya Enggak Pakai Kaos Gemoy

Prabowo Terharu Anak Indonesia Suka Dirinya: Nangis dan Marah Kalau Orangtuanya Enggak Pakai Kaos Gemoy

Prabowo melihat di media sosial ada anak-anak marah sampai nangis bila orangtuanya tidak pakai baju gemoy.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Tunjukkan Adab Depan Presiden Jokowi, Pilih Jalan di Belakang Tak Mau Mendahului

VIDEO: Prabowo Tunjukkan Adab Depan Presiden Jokowi, Pilih Jalan di Belakang Tak Mau Mendahului

Presiden Jokowi memberikan kenaikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Markas Besar TNI, Jakarta, Rabu (28/2).

Baca Selengkapnya
Prabowo Dapat Pesan dari Jokowi: Siap-Siap Saja, Setiap Hari Ada yang Minta Ketemu

Prabowo Dapat Pesan dari Jokowi: Siap-Siap Saja, Setiap Hari Ada yang Minta Ketemu

Prabowo awalnya mengungkit pepatah mengenai 'kawan sejati adalah kawan di saat susah'.

Baca Selengkapnya
Prabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran

Prabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran

Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar

Baca Selengkapnya
Ramai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?

Ramai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.

Baca Selengkapnya