Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Pembelaan kubu Prabowo koalisi tetap solid

5 Pembelaan kubu Prabowo koalisi tetap solid Prabowo tolak Pilpres 2014. ©2014 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Perlahan isu pecah kongsi kencang berembus di kubu pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Sinyal ini semakin kuat ketika Hatta tak hadir ketika Prabowo menyatakan menarik diri dari pilpres di Rumah Polonia, Jakarta Timur.

Tak hanya itu, beberapa partai-partai pendukung Koalisi Merah Putih pun disebut-sebut akan segera 'angkat kaki'. Partai Golkar, partai yang akrab dengan kekuasaan paling berpotensi merapat ke kubu lawan.

Khawatir akan adanya pengkhianatan, Prabowo cepat mengikat partai pendukung dengan mematenkan koalisi. Namun saat deklarasi Demokrat tak mengutus petingginya. Ada apa?

Meski isu semakin santer beberapa politikus pendukung pasangan nomor satu itu angkat bicara. Mereka menyatakan tak ada perpecahan, tetap solid dukung Prabowo meski berada di luar pemerintahan.

Berikut pembelaan kubu Prabowo soal koalisi:

Demokrat tak ke Jokowi, tegaskan oposisi

Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menegaskan, sesuai hasil Rapimnas bahwa partainya ingin berada di luar pemerintahan. Menurut dia, keputusan itu diambil untuk melakukan pembenahan di tubuh Demokrat."Kami kader sangat taat azaz, hasil rapimnas sebelum pilpres menyatakan Partai Demokrat netral, karena kami ingin berbenah. Partai Demokrat memahami dan merasakan dampak daripada kader-kader kami terjerat kasus hukum sehingga kepercayaan publik turun, kami menyatakan kami ingin berada di luar pemerintah, kami ingin berbenah diri perbaiki Demokrat," kata Marzuki saat buka puasa bersama di Jakarta, Rabu (23/7).Dia menjelaskan, berada di luar pemerintahan memberikan kesempatan kepada partai berbenah di internal. Marzuki meyakini, jika sukses berbenah, maka partainya bakal menang di Pemilu 2019."Di 2019 Insya Allah kami kembali menjadi pemenang. Itu hasil Rapimnas dan sampai saat ini belum diubah artinya yang diputuskan dalam Rapimnas itu pegangan bagi kader dalam menyikapi isu atau hal-hal terkait perkembangan akhir-akhir ini," tegas dia.

PKS tak masalah cuma 3 partai di koalisi permanen

Jubir Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) Mardani Ali Sera menegaskan tetap berada di koalisi permanen poros Prabowo - Hatta. Dia pun tak bisa melarang jika ada partai yang awalnya berkomitmen bersama, namun tiba-tiba keluar koalisi dan bergabung bersama Jokowi - JK .Mardani mengatakan, sejauh ini partainya solid mendukung Prabowo - Hatta. Meskipun nanti jagoannya itu kalah dan harus berada di luar pemerintahan."Ini menghadirkan budaya baru, bahwa koalisi ini bukan transaksional bagi-bagi kursi. Tapi kalau kita visi dan misi sama, maka kita menyatu. Jadi politik berbasis visi dan misi," ujar Mardani saat dihubungi, Senin (21/7).Dia menjelaskan, menjadi bagian dari pemerintah atau menjadi oposisi adalah hal yang kedua. Yang terpenting, berkomitmen membangun koalisi sejak awal dan tidak pindah-pindah dalam mendukung capres."Biarin saja yang mau pindah, biarin saja. Misal berdua atau bertiga (koalisi permanen) ya sudah tidak apa-apa," tegas dia."Kita mendukung agar setiap partai jelas jenis kelaminnya, jangan pindah kiri pindah kanan," pungkasnya.

Gerindra tak sudi dukung Jokowi

Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menegaskan kakaknya tidak akan bersedia bergabung dalam kabinet jika ditawari oleh presiden terpilih Joko Widodo. Menurut Hashim, Prabowo pasti akan menolak jika ditawari."Saya yakin Pak Prabowo akan menolak (masuk dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla)," kata Hashim di Hotel Intercontinental Jakarta, Rabu (23/7).Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menambahkan, jika Prabowo ingin dalam pemerintahan, sebenarnya bisa masuk dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). Namun, bila saat ini diajak masuk kabinet Jokowi - Jusuf Kalla , dirinya menilai bahwa mantan Danjen Kopassus itu akan lebih pilih mengurus kudanya."Kalau dia ingin jabatan, dia sudah terima 5 tahun lalu dari SBY. Mungkin lebih baik dia naik kuda di rumahnya," terangnya.

Amien Rais tegaskan PAN setia pada Prabowo

Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais mengatakan bahwa partainya sejalan dengan keputusan Prabowo Subianto dan partai koalisi merah putih yang menyatakan menarik diri dari proses Pilpres 2014."Saya di PAN sebagai Ketua majelis pertimbangan, saya atas nama partai menarik diri (dari pilpres) sambil meminta KPU melaksanakan tugas sebaik-baiknya, jangan sampai terkena pidana," kata Amien Rais di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7) petang.Amien mengatakan bahwa saat capres Prabowo Subianto menyatakan menarik diri dari Pilpres, cawapres Hatta Rajasa sedang berada di rumahnya di kawasan Jakarta Selatan.Amien mengaku tidak tahu mengapa Hatta tidak ikut serta hadir di Rumah Polonia saat Prabowo mendeklarasikan dirinya menarik diri dari pilpres itu, namun dia menegaskan bahwa ketidakhadiran Hatta sudah terwakilkan oleh dirinya beserta Wakil Ketua Umum dan Sekjen PAN.

PAN sebut fitnah Hatta merapat ke Jokowi

Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo mengklarifikasi kabar PAN pecah kongsi dan mendukung Jokowi-JK adalah fitnah."Tidak ada merapat-merapat, itu fitnah," kata Dradjad usai menghadiri pertemuan tertutup di kediaman Hatta Rajasa, kawasan Fatmawati, Jakarta, Selasa (22/7) lalu.Menurut dia, PAN solid dan tetap berada dalam koalisi merah putih. Namun, kata dia, dalam koalisi wajar saja berbeda pandangan."Koalisi kadang ada beda pandangan itu sesuatu yang biasa," tegas dia.Dia menolak jika PAN disebut tidak setuju dengan mundurnya Prabowo dalam Pilpres. Perbedaan pandangan yang dimaksud, kata dia, bersifat umum."Tidak bisa disampaikan seperti itu, ini sifatnya umum," tutur dia.Sementara soal tidak hadirnya Hatta saat Prabowo menyatakan sikap mundur dari pilpres, menurut dia, Hatta sedang berhalangan hadir. Namun dia tak mau menjelaskan, kemana Hatta saat itu.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Jasa Pemimpin Terdahulu: Jangan jadi Malin Kundang, Kebaikan Dibalas Pengkhianatan

Prabowo Puji Jasa Pemimpin Terdahulu: Jangan jadi Malin Kundang, Kebaikan Dibalas Pengkhianatan

Prabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar

Prabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar

Prabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya

Prabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya

Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran

Prabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran

Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar

Baca Selengkapnya
Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif

Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif

Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.

Baca Selengkapnya
Saat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau

Saat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau

Dalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi  Sedih Loh

Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh

Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.

Baca Selengkapnya