5 Pembelaan JK setelah sebut negara hancur jika Jokowi capres
Merdeka.com - Suasana politik makin panas jelang Pemilihan Presiden Juli mendatang. Kampanye hitam atau black campaign terus menyerang dua pasangan kandidat capres.
Kemarin, tiba-tiba beredar di kalangan publik rekaman video Jusuf Kalla ketika diwawancara di salah satu stasiun televisi. Saat itu, JK dimintai pendapat bila Indonesia dipimpin seorang Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam wawancara itu, terang-terangan pria yang kini menjadi cawapres Jokowi itu tak setuju. Dia mengatakan, Indonesia akan hancur bila dipimpin Jokowi. Memang, wacana pencapresan Jokowi, sapaan Joko Widodo, sudah ramai sejak dia menang di Pilgub DKI.
"Siapa bilang Jokowi tidak punya pengalaman. Dia kan gubernur DKI, pengalamannya lewat wali kota Solo. Tapi jangan tiba-tiba karena dia terkenal di Jakarta, tiba-tiba dicalonkan presiden, bisa hancur negeri ini, bisa masalah negeri, tapi kalau sukses di DKI, ya silakan," kata JK di video berdurasi 3 menit 38 detik itu.
"Biarlah dulu dia fokus sebagai Gubernur DKI. Jangan tiba-tiba dicampur aduk, nanti negeri ini tidak punya nilai, nanti kacau negeri ini," tambahnya.
Saat dikonfirmasi soal video itu, kini jawaban JK berubah. Dia justru mengagung-agungkan kinerja Jokowi yang kemudian menjadi alasan dirinya mau dipasangkan dengan Jokowi di Pilpres nanti.
Berikut pembelaan JK setelah menyebut negara ini bakal hancur dipimpin Jokowi:
Itu video tahun lalu
JK berdalih rekaman itu diambil pertengahan tahun 2012. Saat itu, usia kepemimpinan Jokowi di DKI baru seumur jagung setelah dilantik sebagai gubernur DKI.
"Waktu itu Jokowi belum apa-apa. Masa baru 2-3 bulan mau diusulkan. Kebetulan dia (presenter) menanyakan soal umur, makanya saya bilang harus ada pengalaman," terang JK.
Sekarang Jokowi sudah berpengalaman
Sudah dua tahun Jokowi memimpin Jakarta. Menurut JK, program-program yang dikerjakan pria asal Solo itu sudah menunjukkan hasil positif.
Dengan keberhasilannya itu, JK merasa Jokowi sudah layak dicalonkan sebagai Presiden RI.
"Sekarang Jokowi sudah punya pengalaman. Langkah-langkah yang dilakukannya saya lihat cukup baik dan cukup mempunyai kemampuan. Sekarang sudah 2 tahun dan punya pengalaman dan tentu berbeda," jelas JK.
Saya dan Jokowi saling melengkapi
JK tak masalah kembali dijadikan wakil presiden. Dia kini merasa klop dipasangkan dengan Jokowi. Pengalaman yang dimiliki keduanya membuat pasangan ini semakin percaya diri.
"Saya diminta Demokrat tidak, saya diminta konvensi tidak, teman-teman juga banyak yang minta tapi karena saya melihat jokowi punya potensi yang nampak dan jelas sudah 2 tahun," tambahnya.
"Untuk itu jelas saya diminta mendampingi untuk menggabungkan pengetahuan saya tentang pemerintah dan harus punya pengetahuan dan pengalaman, nah menggabungkan pengetahuan saya dan pengalaman Jokowi, Insya Allah Indonesia ini bisa jauh lebih baik," jelas ketua PMI ini.
Bersama Jokowi, JK yakin tak ada kehancuran
JK optimis bersama Jokowi berhasil memenangkan Pilpres tahun ini. Dia pun yakin, keduanya bakal sukses memimpin Jakarta.
"Saya diminta mendampingi dan saya yakin bahwa tidak akan terjadi kehancuran karena pengalaman dia sudah baik," klaim JK.
JK dan Jokowi berkomitmen saling melengkapi dalam menjalankan tugasnya.
"Justru kekurangan-kekurangan itu saya siap back up. Jadi kekhawatiran gagal, Insya Allah akan berhasil dan jauh lebih berhasil. Banyak membenahi Jakarta dan berhubungan baik dengan luar," tandas JK.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan tegas itu terkait jangan memilih calon yang memiliki rekam jejak pelanggar HAM dan potongan diktator
Baca SelengkapnyaBivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Capres Anies Baswedan meminta para pakar hukum tata negara memberi pandangan terkait pernyataan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo ketika bertarung dengan Prabowo di Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca Selengkapnya