5 Manuver NU jelang pilpres
Merdeka.com - Nahdlatul Ulama (NU) belakangan ini kerap disambangi oleh para capres atau cawapres. Organisasi Islam terbesar di Tanah Air tersebut sepertinya sedang jadi rebutan, lantaran memiliki massa yang lebih dari 60 juta orang.
Terakhir, kemarin, Rabu (16/4), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambangi kantor PBNU yang terletak di Jalan Kramat Raya tersebut. Kehadiran JK seakan memberi sinyal bahwa pria asal Makassar, Sulawesi Selatan tersebut meminta dukungan sebagai cawapres. Terlebih, JK sendiri merupakan warga Nahdliyin.
Langka-langkah apa saja yang dilakukan para petinggi NU jelang pilpres? Berikut manuver-manuver yang dihimpun merdeka.com, Kamis (17/4):
Markas PBNU disambangi JK
Mantan Wapres Jusuf Kalla mendatangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jl Kramat Raya, Jakarta. JK menghadiri rapat bersama Rais Aam Syuriyah PBNU.Acara rapat itu sendiri membahas peranan NU dalam memberi solusi permasalahan bangsa. Namun JK menampik jika ada pembicaraan lain soal politik dan koalisi."Tanya-tanya nanti saja ya," kata JK yang mengenakan pakaian batik ini, Rabu (16/4) kemarin.JK tiba pukul 15.10 WIB dan langsung masuk ke ruang rapat. Di sana sudah menunggu Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Nasarudin Umar, Dewan penasihat PBNU Mustofa Bisri dan sejumlah petinggi NU. Rapat Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengundang anggota Mustasyar, Jusuf Kalla (JK).Agenda rapat tersebut meminta pertimbangan mengenai program kerja PBNU."Pak JK dimintai masukan, pertimbangan mengenai program PBNU. Di antaranya ekonomi syariah, kesehatan, pendidikan," ujar Ketua umum PBNU Said Aqil Siradj di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (16/4).Dia membantah pertemuan tersebut membahas persoalan politik. Said mengaku hanya sedikit porsi pembahasan politik dalam rapat. "Sama sekali tidak, kita saling mendoakan. Pak JK panjang umur dan yang di cita-citanya berhasil," terangnya.Sementara Jusuf Kalla juga membantah pertemuan tersebut soal pencalonannya sebagai calon wakil presiden (cawapres) Jokowi. "Tidak ada pembicaraan politik apa pun. Saya selalu diundang di sini. Semua hari itu mulia," pungkas Jusuf Kalla.
Ketua PBNU bertemu Prabowo
Capres Partai Gerindra mengunjungi rumah ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj. Prabowo meminta restu dari para kiai NU dalam Pilpres mendatang."Pak Prabowo minta dukungan. Tapi tidak ada tawaran soal cawapres. Hanya minta restu saja," kata sumber merdeka.com, Selasa (15/4) malam.Menurut sumber tersebut sejumlah kiai sepuh NU sudah menyatakan dukungan pada Prabowo. Mereka menilai sosok Prabowo lebih bisa diterima kalangan NU. Pertemuan digelar di rumah KH Said Ail di Ciganjur, Jakarta Selatan. Prabowo tiba sekitar pukul 20.00 WIB.Usai bertemu Said Aqil, Prabowo enggan berkomentar. Dia malah memuji wartawan yang rajin liputan sampai malam. "Kalian rajin ya," kata Prabowo sambil berlalu meninggalkan kediaman Said Aqil di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Kumpulkan 17 Ormas Islam, termasuk Muhammadiyah
Kemarin sore, 17 ormas Islam berkumpul di gedung PBNU, Jakarta Pusat. Acara yang digagas oleh Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) tersebut membahas tentang kriteria calon presiden."Ini tujuannya adalah lillahi ta'ala, menyamakan platform bagaimana menyamakan pemimpin ke depan, seperti apa yang layak," kata Ketua PBNU yang juga sebagai tuan rumah, KH Said Aqil Siradj saat memberikan sambutan seperti ditirukan oleh humas PBNU Samsul Hadi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/4) lalu.Hadir juga dalam kesempatan ini, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Dalam sambutannya, Din mengatakan, prediksi bahwa partai Islam akan mendapatkan suara rendah dalam pemilu legislatif ternyata salah."Partai berbasis massa Islam diprediksi mengalami masalah, tapi hasilnya di luar prediksi. Itu berarti Allah masih sayang dengan umat Islam. Ke depan bagaimana kita umat Islam harus bisa mensyukuri nikmat ini. Menyamakan persepsi, orientasi adalah bagian dari ukhwah," kata Din seperti ditirukan Samsul."Maka momentum yang ada dengan hasil pileg harus kita syukuri secara aktual. Ormas tidak boleh kalah total. Karena orang lain justru yang akan berkuasa. Sekarang ormas Islam ada momentum karena hasil pileg unggul," imbuh Din.Selain dihadiri oleh NU dan Muhammadiyah, para petinggi Ormas Islam juga hadir di antaranya dari Alwasliyah, Al Irsyad, Persis, Al Ittihadiyat, PITI, dan sebagainya.
Undang Politikus PPP Djan Faridz
Selain bertemu dengan belasan pemimpin ormas Islam, PBNU juga mengundang politikus PPP Djan Faridz. Namun kedatangan Djan Faridz tersebut sebagai pimpinan NU DKI Jakarta.Namun demikian, kedatangan Djan Faridz juga bisa saja diartikan untuk 'mewakili' partai berlambang ka'bah tersebut. Hal ini lantaran hasil pertemuan tersebut salah satunya meminta agar partai Islam tidak saling konflik internal antar sesama anggota partai.Seperti diketahui, saat ini PPP sedang mengalami konflik internal, menyusul kedatangan ketumnya, Suryadharma Ali dalam kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno Senayan.Konflik ini memuncak saat Suryadharma memecat petinggi PPP, termasuk wakil ketua umumnya, Suharso Manoarfa yang juga mantan Menteri Perumahan Rakyat.
Bertemu Jokowi
Usai meresmikan area foodcourt Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) langsung menyambangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Utama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Jokowi dan para pengurus PBNU melakukan rapat tertutup di lantai III Kantor Pusat PBNU tersebut.Ketua PBNU Mukhyidin Arubusman membantah pertemuan tersebut terkait dengan safari politik yang dilakukan Jokowi untuk mencari dukungan. Pasalnya, Jokowi telah mengunjungi partai yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) yaitu PKB."Saya kira nggak bicara soal pencapresan," ujar Mukhyidin di Kantor Pusat PBNU, Senin (14/4) lalu.Sementara itu, Jokowi mengaku kedatangannya tersebut guna membahas sengketa lahan milik PBNU yang ada di Slipi, Jakarta Barat. Pertemuan juga membahas rencana kehadiran Jokowi di Musyawarah Nasional PBNU yang akan digelar di Ponpes Alhamid, Cilangkap, Jakarta Timur."Nggak ada urusannya PKB, ini urusannya, urusan tanah dan satu lagi Munas PBNU di Cilangkap," kata Jokowi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaKisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inilah Golongan Manusia yang Diusir dari Telaga Kautsar, Muslim Wajib Tahu
Telaga Kautsar diperuntukan oleh orang muslim kelak di padang Mahsyar. Berikut golongan yang diusir dari telaga Kautsar.
Baca SelengkapnyaTujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama
Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaCuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaIntervensi adalah Istilah dalam Politik, Begini Penjelasan Lengkapnya
Intervensi ini bisa dikatakan sebagai campur tangan negara diktator dalam urusan negara lain.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Begini Momen Sekelompok Wanita Berhasil Selamatkan Diri dari Air Bah saat Main di Curug
Beruntung, semua orang yang sedang bermain di curug saat itu selamat.
Baca Selengkapnya