Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Kisah di balik pemecatan Wanda Hamidah karena dukung Jokowi

5 Kisah di balik pemecatan Wanda Hamidah karena dukung Jokowi Wanda Hamidah. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Wanda Hamidah resmi dipecat dari keanggotaannya di Partai Amanat Nasional (PAN). Pemecatan itu dilakukan langsung oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Amanat Nasional, Amien Rais.

Pemecatan itu dilakukan karena sikap Wanda yang memilih mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 lalu. Sikap ini juga pernah diambil Wanda saat Pilgub DKI Jakarta 2012, ketika itu PAN menjatuhkan pilihannya terhadap Fauzi Bowo.

Meski dipecat, Wanda memilih legowo. Dia pun mengaku tidak kecewa atas keputusan yang diambil bekas partainya itu.

Berikut kisah di balik pemecatan Wanda karena dukung Jokowi yang dirangkum merdeka.com:

Umbar surat pemecatan di medsos

Wanda Hamidah akhirnya resmi dipecat dari Partai Amanat Nasional (PAN) setelah mendukung Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Dukungan Wanda terhadap Jokowi-JK bertolak belakangan dengan PAN yang memutuskan menjagokan Prabowo-Hatta.Wanda memajang surat pemecatannya di akun Twitter-nya, Senin (15/9). "Insya Allah saya akan bicara kpd pers mengenai hal ini besok siang," kicau anggota DPRD DKI ini.Melihat pemecatan tersebut, sejumlah rekan Wanda di Twitter memberikan dukungan dan simpati."Demokrasi yang belum dewasa sering makan korban. Tetapi jangan menyesal. Terus berjuang di manapun," kata advokat senior Todung Mulya Lubis, juga lewat Twitter."Pak Ahok juga tak berpartai koq...nyantai aja yang jujur dan bersih pasti dicari rakyat," ujar pemilik akun @nenaisme.

Pilih Jokowi karena bebas kasus HAM

Politikus cantik Wanda Hamidah resmi tak lagi bagian dari Partai Amanat Nasional (PAN) setelah menerima surat pemecatan. Wanda mengaku dipecat karena memilih Jokowi, berbeda dengan PAN yang mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014."Bukan tanpa alasan memilih Jokowi-JK, saya setia sama Partai Amanat Nasional dan saya setia pada cita-cita reformasi maka saya pilih calon yang bersih dari HAM," ujar Wanda di Warung Daun Sirih, Menteng, Jakarta, Selasa (16/9).Wanda merasa sedih sebab selama 16 tahun berseragam PAN, harus berakhir karena perbedaan soal Pilpres. "Sehubungan dengan hal itu konsekuensi saya menerima pemecatan. Alasannya karena saya mendukung Jokowi-JK," kata Wanda.

Tidak merasa kecewa

Mantan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Wanda Hamidah mengaku sedih atas pemecatannya. Namun meski demikian dia tidak pernah merasa kecewa atas keputusan tersebut."Sebagai orang yang mendirikan PAN saya terima konsekuensi logis. Saya pun sedih karena saya sudah 16 tahun di sana tapi saya tidak kecewa atas pemberhentian ini," kata Wanda kepada wartawan saat konferensi pers, di Warung Daun Sirih, Jakarta, Selasa (16/9).Wanda mengungkapkan surat pemberhentiannya dikeluarkan pada tanggal 30 Agustus dan diterimanya pada hari Jumat (12/9) lalu."Sesuai dengan no surat keputusan DPP PAN PAN/A/Kpts/061/VIII/2014 terkait surat pemberhentian tetap sebagai kader PAN pada tanggal 30 Agustus, saya terima 12 September, Jumat ditandatangani langsung oleh Amien Rais," pungkasnya.

Tak pernah dipanggil DPP

Meski sudah menerima surat pemecatan, Wanda merasa ada hal yang disayangkan dari sikap DPP PAN. Pasalnya, sebelum pemecatan dia mengaku tidak pernah menerima peringatan atau pun di panggil oleh pengurus DPP untuk dimintai keterangan.Padahal, tambah dia, harusnya pihak DPP lakukan pemanggilan sebelum membuat keputusan (pemecatan). Hal itu dilakukan, guna mengetahui bagaimana pandangan-pandangan dari dirinya."Saya tidak pernah menerima peringatan apapun, saya tidak menerima pemanggilan apapun. Seharusnya mereka lakukan pemanggilan," ungkapnya.

Dipecat Amien Rais

Pada Jumat (12/9), Wanda Hamidah mendapat surat pemecatan dari DPP PAN sebagai kader PAN. Pemecatan ini ditengarai sikap tegas Wanda yang mendukung pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).Wanda dipecat, dengan No surat keputusan PAN PAN/A/Kpts/061/VIII/2014 pada tanggal 30 Agustus dan diterima pada tanggal 12 September. Pada surat ditandatangani langsung oleh Dewan Pembina PAN, Amien Rais.Meski sudah menerima surat pemecatan, Wanda menyayangkan sikap DPP PAN. Pasalnya, sebelum menerima surat pemecatan Wanda tidak pernah menerima peringatan atau pun dipanggil oleh pengurus DPP terkait pandangan-pandangannya."Saya tidak pernah menerima peringatan apapun, saya tidak menerima pemanggilan apapun. Seharusnya mereka lakukan pemanggilan," pungkasnya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jawab Hasto, Komandan Kodim Gunungkidul: Tidak Ada Penurunan Bendera Partai

Jawab Hasto, Komandan Kodim Gunungkidul: Tidak Ada Penurunan Bendera Partai

Di rute-rute yang dilewati oleh Jokowi masih terpasang bendera-bendera dari parpol.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu

Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu

Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.

Baca Selengkapnya
Hadi Tjahjanto Resmi Gantikan Mahfud, Jokowi: Beliau Dulu Panglima TNI, Sangat Siap Atasi Polhukam

Hadi Tjahjanto Resmi Gantikan Mahfud, Jokowi: Beliau Dulu Panglima TNI, Sangat Siap Atasi Polhukam

"Kita tahu beliau dulu Panglima (TNI), saya kira untuk mengatasi hal yang berkaitan politik, hukum, dan keamanan sangat siap," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Buka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat

Buka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat

Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu

Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu

Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu

Jokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu

Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.

Baca Selengkapnya