Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Curahan hati Presiden SBY jelang pemilu

5 Curahan hati Presiden SBY jelang pemilu Presiden SBY bertemu pimpinan media masa. ©2014 Merdeka.com/abror

Merdeka.com - Menjelang Pemilu 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai banyak bicara soal politik. Ketua Umum Partai Demokrat itu dua hari lalu bertemu dengan sejumlah pemimpin media massa.

Pertemuan digelar di Menara Mega yang diprakarsai oleh Chairul Tanjung , bos CT Corp. Di sana SBY bicara banyak hal. Paling dominan adalah soal politik terkini.

Mulai soal kapasitasnya sebagai presiden atau ketua umum partai. SBY juga banyak bicara soal peta politik menjelang Pemilu 2014.

Berikut ini curahan hati SBY:

Tak bisa akrab dengan Mega

SBY mengaku mengenal baik sosok calon presiden yang disebut-sebut akan maju pada Pilpres 2014. Hanya dengan Megawati Soekarnoputri, hubungannya masih buruk."Pilpres untuk nama-nama yang sering disebut masyarakat luas yang menghiasi dunia survei mereka sahabat saya, sering berkomunikasi dengan saya. Paling-paling dengan Ibu Megawati yang belum cair benar hubungan saya dengan beliau," kata Presiden SBY saat bertemu dengan pimpinan media masa di Jakarta, Senin (10/3).Meski hubungannya belum cair, SBY mengaku tetap menghormati Mega. Apalagi dulu SBY pernah menjadi menteri dalam kabinet saat Megawati menjadi presiden."Saya menghormati beliau, mantan presiden saya, kakak saya, tapi dengan yang lain, sebetulnya kami sering berinteraksi, bertemu, mereka punya peluang," ujarnya.

Kerja keras bikin Demokrat kembali jaya

SBY mengakui elektabilitas partainya rendah. SBY mengikuti sejumlah survei yang menilai demikian. Namun, ada juga survei menyatakan elektabilitas partainya masih tinggi.SBY misalnya, mengikuti sejumlah survei yang meletakkan Demokrat sangat rendah, 4 persen, 5 persen, 7 persen, ada juga 9 persen, ada juga 13 persen. Soal hasil survei itu, SBY mengaku tidak ingin memberikan komentar apapun. "Tapi bulan lalu ada lembaga survei, saya diberi tahu hasilnya bahwa ternyata gap-nya tidak terlalu jauh. Tidak seperti yang diangkat oleh sejumlah lembaga survei. Ini bukan survei yang saya keluarkan, tapi saya dapatkan. Misalnya PDIP 16,3 persen, Golkar 15,4 persen, Demokrat 10 persen, Gerindra 8,5 persen, PKB 7,4 persen, PPP 5,3 persen PAN 4,9 persen PKS 4,5 persen, Hanura 4,2 persen, PKPI 0,4 persen," kata SBY.SBY mengaku terus berikhtiar agar elektabilitas Partai Demokrat naik. "My point is, saya terus berikhtiar agar partai ini tidak jauh jaraknya dengan partai-partai besar. Kemudian kalau saya pikir patut untuk menampilkan yang bisa dicalonkan, saya akan bisa menerima apapun hasilnya nanti. Saya tidak ingin kalau kecil mengatakan curang," ujarnya.

Minta capres populer persiapkan diri

Nama Gubernur DKI Joko Widodo selalu unggul dalam survei kandidat capres yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga survei. Namun hingga kini, keputusan pencapresan Jokowi oleh PDIP masih misteri. Presiden SBY pun berkomentar soal kandidat capres yang populer. Seolah menyindir Jokowi, SBY meminta capres yang populer segeralah menyiapkan diri."Kalau ada capres yang sangat populer dengan elektabilitas tinggi, lebih dari 70 persen terpilih, maka yang bersangkutan harus segera mempersiapkan diri. Manakala sudah mengetahui inilah tugas. Manakala yang bersangkutan belum tahu maka segera mempersiapkan diri. Sebab tidak ada orientasi (menjadi presiden). Nasihat saya sebagai yang mengemban amanah, untuk calon-calon seperti itu segera diisi wawasan, pemahaman konstitusi, manajemen, hubungan luar negeri. Maka segera persiapkan diri," pesan SBY.SBY kemudian menanggapi kandidat capres yang dianggap kapabel tapi elektabilitasnya rendah. "Ada calon-calon yang kapabel tapi elektabilitasnya rendah. Berikhtiarlah meningkatkan elektabilitas itu, sehingga nanti punya peluang. Itu sepertinya normatif, tapi itulah yang diisikan.

SBY: Saya bukan peramal

Presiden SBY mengaku terus memperhatikan hasil-hasil survei terkait elektabilitas parpol menjelang pemilu legislatif. Hanya ada tiga lembaga survei yang selalu menjadi acuannya selama ini. SBY pun meyakini tidak ada partai yang dominan menjadi pemenang."Saya bukan peramal, saya hanya ingin berbagi apa yang saya ketahui, alami, rasakan, sebagai pelaku dalam kekuatan politik (pemilu) 2004-2009. Bacaan saya, so far, kecuali dalam 1,5 bulan ini ada yang dramatis dalam perpolitikan kita, nampaknya no single political party yang sangat dominan, bahkan lebih equal," tutur SBY di hadapan anggota Forum Pemred dalam acara di Menara Mega, Jakarta, Senin (10/3) malam.SBY menganalisa, raihan suara parpol akan menyebar dengan persentase yang tidak terlalu drastis. "Jangan dibayangkan ada parpol 35 persen, nomor dua 20 persen, nomor 3 lima persen, seekstrem itu, saya tidak melihat. Kita lihat saja nanti, politic is politic," ujarnya.

SBY: Ada partai kuat tak jadi presiden

Presiden SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat mengingatkan kepada parpol yang mengklaim hanya partainya yang bisa mengajukan capres agar berhati-hati. SBY mencontohkan dirinya saat Partai Demokrat di tahun 2004, dengan modal 7,5% suara, dirinya bisa menjadi presiden."Saya ingatkan, harap hati-hati. Partai yang saat ini mengatakan hanya kami yang bisa mengajukan capres, presiden mendatang, harap hati-hati, karena Allah lah keputusan akhir," ujar SBY saat berbicang dengan para pemimpin redaksi di Menara Mega, Jakarta, Senin (10/3) malam.SBY melanjutkan, "Kalau untuk membangkitkan semangat boleh, untuk memotivasi diri boleh, tapi saya harapkan hati-hati, karena politik adalah politik. Banyak yang partainya kuat sekali tapi tidak jadi presiden. Tapi yang tidak terlalu kuat jadi presiden dan ini bukan hanya terjadi di Indonesia dan di tahun-tahun tertentu."Atas dasar itulah, SBY pun yakin dan berusaha agar Partai Demokrat di pemilu 2014 bisa bersaing.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siti Atikoh: Ada Serangan yang Sebut BLT dan Bansos akan Dihapus Jika Ganjar Jadi Presiden

Siti Atikoh: Ada Serangan yang Sebut BLT dan Bansos akan Dihapus Jika Ganjar Jadi Presiden

Siti Atikoh: Ada Serangan yang Sebut BLT dan Bansos akan Dihapus Jika Ganjar Jadi Presiden

Baca Selengkapnya
Soal Presiden Boleh Kampanye, TKN Contohkan Megawati dan SBY

Soal Presiden Boleh Kampanye, TKN Contohkan Megawati dan SBY

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono kala itu berkampanye meski masih menjabat.

Baca Selengkapnya
Prabowo dan Surya Paloh Gelar Pertemuan Tertutup di Nasdem Tower, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Surya Paloh Gelar Pertemuan Tertutup di Nasdem Tower, Ini yang Dibahas

Calon Presiden Prabowo Subianto disambut hangat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menyambangi Nasdem Tower di Jakarta, Jumat (22/3).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan

Bawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan

Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Tiga Pasangan Calon Presiden Saling Sapa dan Umbar Senyuman saat Memulai Debat Ketiga Capres 2024

FOTO: Ekspresi Tiga Pasangan Calon Presiden Saling Sapa dan Umbar Senyuman saat Memulai Debat Ketiga Capres 2024

Suasana akrab mewarnai tiga calon presiden sebelum memulai Debat Ketiga Capres 2024.

Baca Selengkapnya
Presiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar

Presiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar

Seharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.

Baca Selengkapnya
SBY Beri Lukisan Khusus, Prabowo Janji Pajang di Istana Presiden

SBY Beri Lukisan Khusus, Prabowo Janji Pajang di Istana Presiden

Capres Prabowo Subianto berjanji akan memajang lukisan pemberian Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Kepresidenan.

Baca Selengkapnya