4 Tangkisan Ahok disebut 'kutu loncat' oleh Prabowo
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ternyata masih kesal dengan keputusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memilih mundur dari partai.
Prabowo makin kesal karena pengunduran diri Ahok sebagai kader dan ketua DPP Partai Gerindra tanpa pamitan.
"Alam nanti akan memisahkan, mana kader yang baik, kader setengah baik. Mana yang kutu loncat, mana yang kutu busuk. Bukan aku yang ngomong yah," kata Prabowo dalam pidatonya di Kongres Luar Biasa Partai Gerindra di Nusantara Polo Club, Jalan Raya Kranggan Jagorawi, Gunung Putri, Cibinong Jawa Barat, Sabtu (20/9).
Berita lengkap mengenai Prabowo Subianto bisa diakses di Liputan6.com
Ini bukan kali pertama Prabowo menyentil Ahok. Saat menghadiri acara silaturahmi dengan petinggi partai Koalisi Merah Putih di kediaman Akbar Tandjung beberapa waktu lalu, Prabowo juga menyampaikan pernyataan soal pengunduran diri Ahok.
"Dia (Ahok) belum pamit," kata Prabowo ketika itu.
Lalu bagaimana tanggapan Ahok dituding sebagai 'kutu loncat' oleh Prabowo? Berikut ini yang dirangkum merdeka.com:
Ahok: Saya gak loncat-loncat, saya berhenti!
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersikap santai kendati dituding sebagai politikus 'kutu loncat' oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ahok tetap membela diri bahwa dia tidak loncat dari Gerindra."Tapi saya gak loncat-loncat sebetulnya, saya berhenti! Tapi seandainya sekarang saya masuk partai lain baru loncat. Jadi kalau loncat-loncat itu gak benar bahasanya, saya baru loncat sekali," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/9).Ahok bercerita, waktu menjadi politikus Partai Indonesia Baru (PIB), dia berhenti dari partai pada September 2007."Saya gak berpartai lagi sampai 2008, dan masyarakat minta saya masuk DPR RI. Karena masuk DPR itu harus anggota partai, baru saya masuk Golkar," kisah mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok akui sekali loncat partai, dari Golkar ke Gerindra
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui dia benar-benar loncat saat mencalonkan diri menjadi wakil gubernur DKI pada Pilkada 2012. Saat itu dia loncat yakni dari Golkar ke Gerindra."Yang asli loncat itu waktu diminta masuk ke DKI, itu pun belum pasti mau mencalonkan saya waktu itu," kata Ahok di Balai Kota kemarin.Ahok mengatakan, saat itu dia loncat karena ingin mempertontonkan ada partai yang tidak perlu meminta uang. "Karena Gerindra menawarkan itu. Serius tidaknya (gak minta uang) saya juga gak tau toh karena saat itu kalau hanya Gerindra gak cukup (suaranya)," kata Ahok.
Ahok sebut loncat ke Gerindra dulu bahaya
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah disebut sering loncat-loncat partai. Dia mengaku hanya pernah sekali loncat partai, yakni dari Partai Golkar ke Partai Gerindra jelang Pilkada DKI 2012.Akan tetapi, menurut Ahok, perpindahannya ke Gerindra saat itu justru bahaya. "Loncat itu pun bukan loncat yang lebih baik, tapi yang loncat yang bahaya sebetulnya. Cuma saya merasa waktu itu manfaatnya lebih banyak," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/9).Manfaat itu, kata Ahok, misalnya saat menghadiri seminar di kampus-kampus. "Mahasiswa nanya Anda jujur, tapi apa gunanya jujur kalau tidak ada partai yang calonkan Anda. Nah ketika Gerindra calonkan saya, saya pikir itu minimal modal saya untuk ngomong di seminar, walaupun dalam hati saya tau belum tentu bisa maju," kata Ahok.
Ahok sebut ketimban pulung bisa pimpin DKI
Lepas dari pembelaannya atas tudingan 'kutu loncat' oleh Prabowo Subianto, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku dia bisa menjadi seperti sekarang karena keberuntungan."Ya karena Ahok ketiban pulung saja," ujar Ahok di Balai Kota kemarin.Soal pengunduran dirinya dari Gerindra karena menolak pilkada lewat DPRD, Ahok tetap membela diri bahwa dia tidak sedang meloncat. "Tapi saya gak loncat-loncat sebetulnya, saya berhenti!" tegas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya