Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Survei terbaru soal sengitnya persaingan parpol dan capres

4 Survei terbaru soal sengitnya persaingan parpol dan capres Deklarasi Kampanye Berintegritas di Monas. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Berbagai lembaga survei bermunculan jelang Pemilu 9 April mendatang. Mereka berlomba-lomba mengejar validitas untuk mendapat predikat siapa yang paling pantas.

Memakai metode yang berbeda, beberapa lembaga ini yakin akan hasil surveinya bakal menjadi acuan peta politik di Pemilu nanti. Namun, tak menutup kemungkinan bila di antara lembaga survei ini merupakan bayaran.

Walau demikian, masih banyak lembaga survei yang bisa dikatakan teruji kualitasnya. Mereka gemar melakukan survei untuk mengamati dunia politik dari waktu ke waktu.

Berikut empat survei terbaru soal persaingan parpol di Pemilu 2014 seperti dirangkum merdeka.com:

LSI

Partai Nasional Demokrat (NasDem) diprediksi akan lolos ke parlemen pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 mendatang. Dari hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI), partai yang dipimpin Surya Paloh ini, memperoleh suara sebesar 4,3 persen suara, mengalahkan PPP yang perolehan suaranya 3,4 persen dan PAN sebesar 3,0 persen suara.Hasil survei ini tentu membuat kejutan, karena NasDem yang baru pertama kali ikut pemilihan umum mampu mengalahkan dua partai poros tengah dengan perolehan suara yang signifikan."Meningkatnya suara NasDem, mungkin karena Surya Paloh, adalah salah satu bos media yang gencar mengiklankan partainya. Ditambah lagi adanya sokongan finansial," kata peneliti LSI Adjie Alfarabi, di kantor LSI, Rabu (2/4).Adjie menjelaskan, selain itu, banyaknya caleg-caleg baru yang diusung Partai NasDem dapat mempengaruhi suara NasDem nantinya. Ditambah, sang ketua umum, seringkali mengkampanyekan adanya perubahan di dalam pemerintahan mendatang.Sementara itu, perolehan suara yang melonjak sangat drastis juga ada pada Partai Gerindra dengan perolehan suara sebesar 11,1 persen mengalahkan partai Demokrat sebesar 7,6 persen. "Kenaikan partai Gerindra, tidak terlepas dari pamor Prabowo yang akan diusung sebagai capres," kata Adjie.Survei ini dilaksanakan tanggal 22-26 maret 2014 di 33 provinsi Indonesia, dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden. Margin of error sebesar 2,9 persen.Berikut hasil survei LSI:Partai Golkar (21,9 persen)PDIP (21,1 persen)Gerindra (11,1 persen)Demokrat (7,6 persen)PKB (5,9 persen)PKS (5,2 persen)Hanura (4,5 persen)NasDem (4,3 persen)PPP (3,4 persen)PAN (3,0 persen)PBB (0,9 persen)PKPI (0,5 persen)

Roy Morgan Research

Roy Morgan Research kembali merilis hasil election poll yang dilakukan bulan Maret 2014. Survei ini dilakukan dua kali, sebelum dan sesudah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan mandat kepada Jokowi untuk menjadi capres. Hasilnya, elektabilitas PDIP melejit naik.Dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (2/4), survei ini dimulai dari permulaan Maret. Namun setelah Jokowi diumumkan sebagai calon presiden dari PDIP pada 14 Maret, Roy Morgan memutuskan untuk membuat poling khusus agar dapat mengukur pengaruh dari 'faktor Jokowi' ini.Hasilnya Pemilu Legislatif: PDI-P (37%) unggul untuk mendapatkan kursi terbanyak, di atas Golkar (17%), Gerindra (14%) dan Partai Demokrat (10%), setelah Jokowi resmi diumumkan sebagai calon presiden dari PDIP.Sebelum pengumuman capres Jokowi, elektabilitas PDIP justru menurun 2 poin dari Februari ke 27%, kemudian sesudah pengumuman melonjak 10 poin ke 37%.PDI-P jauh lebih unggul dari Golkar (17%, turun 5% dari permulaan Maret), Gerindra (14%, turun 3%) dan Partai Demokrat (10%, turun 1%), menurut hasil polling dari Roy Morgan yang diadakan pada bulan Maret dengan 2300 orang calon pemilih sebelum pengumuman Jokowi dan 1965 orang setelah pengumuman.Dukungan untuk partai lain terbagi di antara berbagai partai: Hanura (6% tidak berubah), PKS (4%, tidak berubah), PAN (4%, tidak berubah), Partai NasDem (3%, naik 1%), PKB (3%, tidak berubah), PPP (2%, turun 1%). Sedangkan 10% belum dapat menyatakan pilihannya.Survei bulan Maret 2014 dilakukan terhadap 2,300 calon pemilih di seluruh Indonesia umur 17 tahun ke atas, sebelum 14 Maret dan 1.965 calon pemilih dari 15 Maret. Wawancara dilakukan dengan tatap-muka 34 provinsi di Indonesia dengan pengambilan sampel yang seimbang yang mewakili pemilih secara geografis maupun demografis.

Pusat Data Bersatu

Lembaga Survei Pusat Data Bersatu (PDB) merilis hasil temuannya bertajuk 'Indonesia Mencari Pemimpin'. Hasilnya, elektabilitas capres Joko Widodo unggul telak dengan persentase 29,8 persen. Sedangkan di posisi kedua disusul oleh Prabowo Subianto dengan angka 11,6 persen."Untuk wilayah perkotaan, Jokowi masing unggul dibandingkan capres-capres lain, diikuti Prabowo di urutan kedua," ujar Researcher PDB Agus Herta S di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, (2/4).Dari hasil temuan survei tersebut, dia mengatakan elektabilitas Jokowi di Jawa dan luar Jawa mulai berimbang. "Sedangkan Prabowo elektabilitas di Jawa dan luar Jawa relatif sama," tutur dia.Sementara itu, di posisi selanjutnya disusul oleh Wiranto 5 persen, Dahlan Iskan 3,8 persen, Aburizal Bakrie 3,7 persen, Mahfud MD 3 persen, Jusuf Kalla 3 persen, Anies Baswedan 1,9 persen, Megawati Soekarnoputri 1,7 persen, Gita Wirjawan 1 persen, Hidayat Nur Wahid 0,7 persen, Rhoma Irama 0,7 persen, Chairul Tanjung 0,3 persen Pramono Edhie 0,1 persen, lainnya 0,7 persen dan tidak tahu atau tidak jawab 32,1 persen.Survei PDB dilaksanakan 7-14 Maret 2014 dengan responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan petunjuk telepon PT Telkom. Jumlah sampel sebanyak 1.500 orang mewakili masyarakat penggunaan telepon di 33 provinsi, 170 kota di Indonesia dengan margin error +/- 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

CSIS

Hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di peringkat pertama sebagai tokoh calon presiden (capres) alternatif."Pada dasarnya (hasil) ini bukan soal 'fenomena Jokowi' semata, melainkan bahwa masyarakat Indonesia benar-benar mengharapkan calon pemimpin alternatif, yaitu Jokowi atau calon alternatif lain," kata peneliti CSIS Philip Jurius Vermonte di Jakarta, Minggu.Sejumlah nama tokoh capres yang disebutkan oleh 1.635 responden antara lain Jokowi (28,6 persen), Prabowo Subianto (15,6 persen), Aburizal Bakrie (7 persen), Megawati (5,4 persen) dan Jusuf Kalla (3,7 persen).Sementara itu, pengamat politik sekaligus peneliti senior CSIS J Kristiadi mengatakan kemunculan Jokowi bertepatan dengan momentum pencarian tokoh capres alternatif, terlepas dari opini bahwa mantan wali kota Solo itu baru menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.Lebih dari separuh responden (53,9 persen) menyatakan setuju jika Jokowi maju sebagai kandidat capres meskipun masih menjabat sebagai Gubernur.Hasil survei yang dilakukan 9-16 April itu menunjukkan nama Jokowi menjadi tokoh alternatif yang langsung muncul di benak para responden (top of mind) tanpa disodori daftar pilihan nama tokoh. Temuan tersebut diperoleh dari wawancara terhadap responden di 31 provinsi di Tanah Air, yang dilakukan secara acak bertingkat, mulai dari tingkat kelurahan, RT hingga kepala keluarga.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan

Survei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan

Kesimpulan hasil survei LSI menunjukan pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih pasangan capres dan cawapres 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
Empat Hasil Survei Elektabilitas Capres Cawapres Jelang Debat Ketiga Pilpres

Empat Hasil Survei Elektabilitas Capres Cawapres Jelang Debat Ketiga Pilpres

Jelang pelaksanaan debat ketiga, sejumlah lembaga telah mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tiga paslon.

Baca Selengkapnya
4 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil Survei Terbaru

4 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil Survei Terbaru

Sejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hasil Survei Capres-Cawapres Terbaru usai Debat Pilpres 2024, Siapa Paling Unggul?

Hasil Survei Capres-Cawapres Terbaru usai Debat Pilpres 2024, Siapa Paling Unggul?

Sejumlah lembaga survei merilis hasil survei elektabilitas Capres-Cawapres usai debat Pilpres, Minggu (21/1).

Baca Selengkapnya
Membandingkan 2 Hasil Survei Pilpres Jelang Debat Capres: Ini Elektabilitas Anies, Prabowo dan Ganjar

Membandingkan 2 Hasil Survei Pilpres Jelang Debat Capres: Ini Elektabilitas Anies, Prabowo dan Ganjar

Jelang debat Capres, elektabilitas para Capres dirilis sejumlah lembaga survei.

Baca Selengkapnya
Survei Pilpres Poltracking, Ini Lumbung Suara Anies dan Ganjar di Jatim yang Dikuasai Prabowo

Survei Pilpres Poltracking, Ini Lumbung Suara Anies dan Ganjar di Jatim yang Dikuasai Prabowo

Prabowo-Gibran menguasai empat wilayah aglomerasi-kultur, yaitu Mataraman, Arek, Tapal Kuda dan Pantura.

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Poltracking di Jatim: Pemilih NU Dukung Prabowo 60.9%, Ganjar 16.3%, Anies 15.3%

Survei Terbaru Poltracking di Jatim: Pemilih NU Dukung Prabowo 60.9%, Ganjar 16.3%, Anies 15.3%

Mayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ini Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024

Ini Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024

Dari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.

Baca Selengkapnya