5 Keunggulan Prabowo saat debat capres di mata timses
Merdeka.com - Debat capres ketiga baru saja usai beberapa hari lalu. Debat yang bertajuk Politik Internasional dan Ketahanan Nasional itu masih sama formatnya dengan debat edisi kedua, yakni hanya menampilkan capres Prabowo Subianto melawan capres Joko Widodo (Jokowi) saja.
Dalam debat yang dipandu oleh moderator Hikmahanto Juwana tersebut makin memperlihatkan kematangan para capres untuk menyampaikan visi misinya. Dari Prabowo dengan gaya tegas dan bersemangat, melawan Jokowi yang lugas tanpa tedeng aling-aling.
Usai debat, seperti biasa dua kubu capres itu langsung banyak mengeluarkan beberapa pandangannya masing-masing soal pertarungan Jokowi dan Prabowo. Dalam debat ketiga itu pun, kubu Prabowo lebih merasa puas lantaran performa capresnya dianggap lebih baik ketimbang Jokowi.
Berikut beberapa keunggulan Prabowo saat debat bersama Jokowi seperti dirangkum merdeka.com:
Prabowo lebih kuasai materi debat
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menilai Prabowo menguasai seluruh materi saat debat capres edisi ketiga. Alasannya, latar belakang tentara dalam diri Prabowo sudah tak diragukan lagi."Hampir semua topik Prabowo punya pendalaman kelebihan tersendiri. Beliau sendiri jadi tentara sudah lama," kata dia usai debat di hotel Holiday Inn, Minggu (22/6).Menurut Suhardi, Prabowo lebih paham berbagai jenis alutsista. Begitu juga mengenai kelemahan dan kelebihan pertahanan Indonesia."Beliau juga tahu berbagai macam alutsista. Sangat tahu kelemahan-kelemahan kita dan apa saja yang harus dibangun," terang dia.Selain itu, Suhardi juga membela Prabowo yang melebihi waktu yang disediakan saat menjawab. Dia pun mengkritik Jokowi yang menjawab pertanyaan tak tuntas."Ya kalau kurang atau lebih detik enggak masalah. Terus juga tadi Jokowi ada pertanyaan 2 dijawab 1," pungkas dia.
Prabowo otodidak saat debat capres
Timses Prabowo -? Hatta, Zulkifli Hasan, memuji Prabowo lantaran Prabowo lebih dianggap memahami isu-isu nasional dan internasional. Sehingga, dia mampu menghadapi sejumlah pertanyaan yang dilontarkan Jokowi."Ya Alhamdulillah, ya Pak Prabowo sangat memahami, mengerti, tahu masalah, dan juga tahu solusinya," tandasnya.Zulkifli menambahkan, seluruh bahan debat ataupun pertanyaan yang diajukan Prabowo Subianto seluruhnya dilakukan secara otodidak. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan tim sukses, termasuk pertanyaan soal penjualan Indosat kepada asing."Oh tidak (ada persiapan khusus), Pak Prabowo itu kan karena dia paham ya, menguasai masalah, tidak ada persiapan khusus atau disiapkan apapun. Itu semua datang dari memang pengetahuannya Pak Prabowo kan luas. Apalagi temanya semalam kan soal politik luar negeri dan ketahanan nasional, itu memang beliau sangat menguasai," pungkasnya.
Tidak bawa contekan seperti Jokowi
Sekjen Partai Golkar yang juga Tim Pemenangan Prabowo - Hatta, Idrus Marham menyindir penampilan Capres Joko Widodo (Jokowi) dalam debat capres jilid III. Idrus mengatakan, dalam ajang adu pendapat tersebut nampak Prabowo Subianto lebih menguasai panggung ketimbang Jokowi.Menurut Idrus, Prabowo tadi malam bicara lebih lantang tanpa dipandu catatan khusus."Dilihat sendiri kan siapa yang menguasai debat. Yang satu lihat terus catatan. Jadi kelihatan siapa yang bicara dengan otentisitas," kata Idrus kepada awak media di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (23/6).Dia menegaskan dari penampilan debat masing-masing capres tadi malam, Prabowo lebih unggul ketimbang Jokowi."Saya kira Prabowo menguasai debat," ujar Idrus.
Prabowo lebih paham wilayah perbatasan Indonesia
Politisi Partai Golkar Nurul Arifin menyoroti debat capres edisi ketiga dengan tema Politik Internasional dan Pertahanan Negara. Nurul melihat capres Jokowi tidak terlalu menguasai permasalahan terkait pertahanan negara."Soal Laut China Selatan, kelihatan sekali Jokowi tidak memahami masalah. Pernyataan Jokowi soal membenahi batas-batas wilayah kita, menjadi bumerang karena dia sendiri tidak memahami wilayah-wilayah perbatasan," ungkap Nurul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/6).Nurul menyoroti pernyataan capres Jokowi terkait konflik antar negara tetangga. "Jokowi juga mengatakan jika bukan konflik kita, buat apa kita ikut-ikutan. Padahal konflik tetangga bisa berimbas ke negara kita. Bukti bahwa Jokowi terlalu teoritis dan tidak bicara strategi," kata Nurul.Secara keseluruhan, lanjut Nurul, debat putaran ketiga semalam merupakan nilai tambah bagi capres Prabowo Subianto. Terkait tema tersebut, Nurul menilai, Prabowo bicara sudah dalam tataran strategi."Secara umum debat Ketiga ini adalah panggungnya Prabowo. Prabowo bicara penguatan Ketahanan Nasional itu secara bertahap. Mulai dari penguatan dari dalam negeri dalam bentuk kesejahteraan dan seterusnya," tutup Nurul.
Prabowo tetap hormat dan memuji Jokowi
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai debat edisi ketiga kemarin tentu saja dimenangkan oleh Prabowo. Persoalan tema pertahanan adalah keahlian capres nomor urut satu tersebut."Skornya 5-0, saya kira menang Pak Prabowo soal penjabaran visi-misi. Soal pertahanan dia sangat menguasai," kata Fadli di Hotel Holliday Inn Jakarta Utara, Minggu (22/6) malam.Fadli juga menilai lebih berbobot gagasan Prabowo untuk menjadikan Indonesia pemimpin di wilayah ASEAN. Hal itu harus segera dilakukan demi meraih posisi penting pada percaturan di ASEAN."Kita harus leader dalam ASEAN dengan mengumpulkan negara-negara ASEAN dan bernegosiasi. Ini penting dilakukan dalam waktu dekat," ujar dia.Sementara itu, capres Prabowo menilai pasangan Jokowi - JK adalah lawan yang harus diwaspadai dan dikalahkan. Namun, keinginan membangun Indonesia sama-sama mereka miliki."Kita ini rival Jokowi - JK. Tapi yang menarik kita sama-sama cinta Indonesia," kata Prabowo usai debat ketiga di Hotel Holliday Inn, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/6) malam.Menurutnya debat capres edisi ketiga berjalan dengan lancar. Atmosfer debat pun membuatnya bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaan moderator dan lawan debat."Debat yang ketiga Alhamdulillah berjalan dengan baik. Tanya-jawab dengan semangat, dengan suasana yang bersahabat, santun, saya kira itu demokrasi yang ingin kita bangun," terang dia.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo awalnya mengungkit pepatah mengenai 'kawan sejati adalah kawan di saat susah'.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto malah joget silat saat ditanya mengenai serangan Anies di debat Capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Koalisi Indonesia Maju, kita enggak malu-malu mengatakan kita timnya Jokowi," kata Prabowo
Baca Selengkapnya