4 Kejanggalan tanda tangan KPPS di C1 dengan Jokowi nol suara
Merdeka.com - Usai pencoblosan Pilpres dilakukan, panitia penyelenggara pilpres yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan jajarannya langsung melakukan rekapitulasi suara untuk memperoleh hasil pemenang pilpres. Namun sejumlah kejanggalan hasil pilpres yang ditunjukkan melalui formulir C1 terjadi.
Salah satunya di Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Madura. Di TPS yang ada di desa itu, seluruh warga tidak ada yang mencoblos pasangan Jokowi - JK .
Pantauan merdeka.com dari formulir C1 TPS tersebut yang diunggah di website KPU, pasangan Jokowi - JK tak mendapat suara sama sekali di TPS itu. Sedangkan pasangan Prabowo - Hatta meraih 399 suara. Sementara suara tidak sah berjumlah satu suara.
Selain tak ada tanda tangan dari masing-masing saksi pasangan calon, kejanggalan juga terjadi pada tanda tangan Ketua dan enam orang anggota KPPS. Berikut kejanggalan pada tanda tangan KPPS setelah dianalisa pakar graphology Universitas Indonesia, Putro Perdana seperti disampaikannya kepada merdeka.com melalui sambungan telepon, Selasa (15/7).
Seluruh tanda tangan punya pola yang sama
Pakar graphology Universitas Indonesia, Putro Perdana, menilai ada yang janggal dari tanda tangan Ketua dan enam orang anggota KPPS di formulir C1 di TPS 16, Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Madura. Berdasarkan analisanya dengan ilmu grafologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan, seluruh tanda tangan memiliki pola yang sama.
"Dari sisi grafologi, bentuk tanda tangan seluruh ketua dan anggota KPPS ini punya pola yang sama," katanya kepada merdeka.com, Selasa (15/7).
Dia berkesimpulan tanda tangan seluruh anggota KPPS itu dilakukan oleh satu orang yang sama. Kesimpulan itu diperolehnya setelah melakukan analisis pada tujuh tanda tangan itu.
"Saya bisa pastikan ini bisa dibuat oleh satu orang yang sama." katanya.
Semua tanda tangan punya pola tarikan akhir yang mirip
Selain memiliki bentuk dan pola yang sama, tanda tangan ketua dan enam anggota KPPS tersebut juga memiliki pola tarikan akhir yang mirip. Hal itu berdasarkan hasil analisa pakar graphology Universitas Indonesia, Putro Perdana.
"Semua tanda tangan punya pola tarikan akhir yang mirip," katanya kepada merdeka.com, Selasa (15/7).
Dia menduga pelaku memalsukan tanda tangan dengan mengarang bebas. Namun, ada satu hal yang dilupakan pelaku, yakni tak dapat melawan refleks psikologinya sendiri.
"Tiap orang kalau mau buat tanda tangan itu bagian dari psikologis, jadi terekam di bawah alam bawah sadar. Jadi pola cenderung mirip tiap buat tanda tangan," jelasnya.
Semua tanda tangan selalu membentuk V setelah huruf kapital
Hasil analisa pakar graphology Universitas Indonesia, Putro Perdana, tanda tangan Ketua dan enam orang anggota KPPS di formulir C1 di TPS 16, Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Madura, dilakukan satu orang yang sama. Salah satu kejanggalan pada tanda tangan mereka adalah seluruh tanda tangan selalu membentuk huruf V di tengah.
"Semua tanda tangan selalu membentuk huruf V setelah huruf kapital," katanya kepada merdeka.com, Selasa (15/7).
Tak hanya itu, dia juga menyatakan ada sejumlah tanda tangan yang memiliki bentuk huruf kapital yang benar-benar sama satu sama lain.
"Pola pemalsuan tanda tangan di C1 kayak gini sudah sering," katanya.
Tanda tangan diakhiri dengan titik yang membentuk endapan tinta
Selain kejanggalan-kejanggalan di atas, pakar graphology Universitas Indonesia, Putro Perdana juga menyatakan tanda tangan Ketua dan enam orang anggota KPPS di formulir C1 di TPS 16, Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Madura, itu selalu diakhiri dengan dengan titik yang membentuk endapan tinta.
"Titik henti pada coretan akhir tanda tangan, selalu membentuk ink blot atau endapan tinta," katanya kepada merdeka.com, Selasa (15/7).
"Ada 4 pola yang identik di semua tanda tangan di formulir C1 tadi. Kemungkinan pelakunya memalsukan dengan cara mengarang bebas," katanya.
Dia mengatakan, tanda tangan tersebut sudah terekam dalam psikologis seseorang. Menurutnya, bentuk tanda tangan yang sudah kita biasa buat akan terekam di alam bawah sadar.
"Pelaku gak bisa ngelawan refleks psikologisnya sendiri. Makanya bentuk tanda tangan lain yang dibuat selalu munculin pola yang sama," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTerima Kasih ke Jokowi, 217 Kepala Desa di Nganjuk Gabung Projo
Sementara Ketua DPC Projo Nganjuk Sujarwo menyatakan ada 217 kades dari 244 desa se-Nganjuk yang bergabung Projo.
Baca SelengkapnyaJokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah
Kemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain
Jokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya