28 Ormas Islam berkumpul di PBNU bahas capres
Merdeka.com - Sore ini, 28 ormas Islam berkumpul di gedung PBNU, Jakarta Pusat. Acara yang digagas oleh Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) tersebut membahas tentang kriteria calon presiden.
"Ini tujuannya adalah lillahi ta'ala, menyamakan platform bagaimana menyamakan pemimpin ke depan, seperti apa yang layak," kata Ketua PBNU yang juga sebagai tuan rumah, KH Said Aqil Siradj saat memberikan sambutan seperti ditirukan oleh humas PBNU Samsul Hadi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/4).
Hadir juga dalam kesempatan ini, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Dalam sambutannya, Din mengatakan, prediksi bahwa partai Islam akan mendapatkan suara rendah dalam pemilu legislatif ternyata salah.
"Partai berbasis massa Islam diprediksi mengalami masalah, tapi hasilnya di luar prediksi. Itu berarti Allah masih sayang dengan umat Islam. Ke depan bagaimana kita umat Islam harus bisa mensyukuri nikmat ini. Menyamakan persepsi, orientasi adalah bagian dari ukhwah," kata Din seperti ditirukan Samsul.
"Maka momentum yang ada dengan hasil pileg harus kita syukuri secara aktual. Ormas tidak boleh kalah total. Karena orang lain justru yang akan berkuasa. Sekarang ormas Islam ada momentum karena hasil pileg unggul," imbuh Din.
Selain dihadiri oleh NU dan Muhammadiyan, para petinggi Ormas Islam juga hadir di antaranya dari Alwasliyah, Al Irsyad, Persis, Al Ittihadiyat, PITI, dan sebagainya.
Acara yang berlangsung mulai pukul 16.30 WIB tersebut hingga pukul 17.30 WIB masih berlangsung.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaGus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaImam Besar Istiqlal Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: InsyaAllah semakin jaya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
11 orang yang akan bertugas sebagai panelis untuk menggodok daftar pertanyaan debat
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaAnies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca Selengkapnya