10 Tahun dipimpin Nur Mahmudi: Depok makin macet & sering banjir
Merdeka.com - Tahun depan, masa jabatan Nur Mahmudi Ismail sebagai wali kota Depok akan berakhir. Ini adalah kepemimpinannya yang terakhir karena periode selanjutnya, dia tak bisa mencalonkan diri kembali.
Ketua DPRD Depok, Rintis Yanto, menilai kinerja politikus PKS itu ada plus dan minusnya.
"Ada yang baik dan sesuai target, ada juga yang belum tercapai," kata Rintis saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (25/8).
Di satu sisi, kata dia, beberapa kinerja Nur Mahmudi seperti betonisasi jalan terlaksana dengan baik. Tapi di sisi lain, berbagai masalah juga bermunculan.
"Seperti masalah lingkungan, air makin krisis, Depok makin panas, macet, langganan banjir, apartemen merajalela. Jadi pembangunannya itu tidak terintegrasi, padahal dulunya Depok dikenal dengan kota resapan," tambahnya.
Dia menambahkan, di periode kepemimpinan Nur Mahmudi, penyerapan anggaran tahun Pemerintahan Kota Depok, semakin sedikit yakni sebesar Rp 500 triliun dari total anggaran Rp 1,8 triliun. Nilai penyerapan tersebut, hampir menyerupai pendapatan asli daerah (PAD).
"Itu menunjukkan ada program yang tidak jalan sehingga pemanfaatan anggaran kita masih sangat rendah," tambahnya.
Dia berharap wali kota yang akan dapat membuat Depok lebih baik. "PR wali kota berikutnya cukup banyak," tegasnya.
Menanggapi mulai ramainya kandidat calon wali kota Depok, politikus Demokrat ini menilai hal itu sah-sah saja. Saat ini, kata dia, semua partai memang telah melakukan pembahasan di internal maupun berkomunikasi dengan partai lain.
Saat ditanya apakah soal munculnya nama istri Nur Mahmudi, Nur Azizah Tahmid sebagai, kandidat calon wali kota dia menanggapi santai, "Itu kan baru tahap awal dan baru pembahasan di PKS. Kalau pun benar, silakan saja, itu kan hak politik masing-masing. Karena saya dengar memang banyak calon di PKS," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Menteri Jokowi Usai Mahfud Ungkap Bakal Mundur
Mahfud sendiri telah menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Senin, 29 Januari 2024 malam.
Baca SelengkapnyaPasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak
Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres
Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca SelengkapnyaMahfud: Jangan Tertipu Jargon-jargon, Pilih Pemimpin Sesuai Hati Nurani
Mahfud MD meminta masyarakat tidak salah memilih calon pemimpin
Baca SelengkapnyaMahfud Terkesan Jenderal Bintang 3 TNI AU di Kemenko Polhukam Sampai Sebut Utang Lunas, Ini Sosoknya
Hari ini, Mahfud menyampaikan pidato perpisahan pada jajarannya di Kemenko Polhukam
Baca SelengkapnyaSerahkan Surat Pengunduran Diri, Mahfud Ungkap Reaksi Jokowi: Beliau Bergurau Seperti Teman Lama
Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaMahfud: Apapun Hasil dari Pilpres, Saya Terus Berjuang Untuk Demokrasi Indonesia
"Apapun hasil dari pilpres, saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan," kata Mahfud
Baca Selengkapnya