Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Jawa Timur, Zainuddin Amali, selalu menyangkal ketika didesak ihwal permintaan uang Rp 10 miliar dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar , dalam perkara sengketa pemilihan Gubernur Jawa Timur. Anggota Komisi VII DPR itu malah mengatakan hal itu sebagai bentuk gurauan Akil.

Zainudin mengakui percakapannya dengan Akil melalui BlackBerry Messenger ihwal duit Rp 10 miliar saat ditunjukkan di muka sidang oleh jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tetapi, dia tetap mengelak tidak tahu maksud tujuan pembicaraan itu.

"Itu benar dari saya BBM. Pak Akil bilang minta Rp 10 miliar, tapi saya pikir dia hanya bercanda. Kan dia biasa bergurau," kata Zainuddin saat bersaksi dalam sidang Akil, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (14/4).

Zainuddin mengaku sempat menyampaikan permintaan Akil itu kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, di ruang fraksi Partai Golkar di Gedung Nusantara I kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Tetapi, menurut dia Idrus justru memintanya tidak menggubris desakan Akil.

"Waktu itu Pak Idrus lagi makan di ruang fraksi. Saya dekati dan bilang soal Pilgub Jatim katanya bahaya. Tapi Pak Idrus meminta saya supaya diam saja dan tidak menuruti permintaan Akil," ujar Zainuddin.