Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WWF: Laut China Selatan lebih horor dari Segitiga Bermuda

WWF: Laut China Selatan lebih horor dari Segitiga Bermuda Ilustrasi Malaysia Airlines. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Selama ini wilayah lautan yang paling dikenal angker dan banyak memakan korban pesawat atau kapal hilang atau kecelakaan adalah Segitiga Bermuda. Segitiga imajiner yang berada di titik San Juan, Puerto Rico dan Miami (Amerika Serikat) itu dianggap sebagai wilayah paling menakutkan di perairan di jagat ini.

Namun dalam riset yang dilakukan World Wildlife Fund (WWF) pada pertengahan tahun 2013 lalu, nama wilayah yang selama ini disebut segitiga bermuda tidak masuk wilayah horor di lautan. Dari hasil riset yang dilakukan WWF, wilayah yang paling mengerikan justru adalah Laut China Selatan, Hindia Timur, Laut Mediterania, Laut Hitam dan Laut Utara serta perairan Kepulauan Inggris.

"Sejak tahun 1999, ada 239 kecelakaan kapal di Laut China Selatan dan Hindia Timur, lokasi Coral Triangle, rumah bagi 76 persen spesies koral dunia," demikian ujar Manajer Kelautan WWF, Simon Walmsley yang dikutip dari Christian Science Monitor, Selasa (10/3).

Riset WWF itu didasari bahwa tingkat bahaya perairan dunia dipengaruhi dua faktor, yakni semakin ramainya lalu lintas di perairan tersebut dan kegagalan otoritas serta industri untuk menyesuaikan dengan laju percepatan itu.

Dalam riset itu, WWF juga menyebutkan bahwa jumlah kecelakaan di Laut China Selatan paling banyak dari pada perairan manapun di dunia ini. Hal ini kemudian diperparah dengan kurangnya kerja sama global untuk mengatur lalu lintas laut, adanya perubahan iklim penyebab cuaca ekstrem.

Benar tidaknya riset yang dilakukan oleh WWF tersebut mungkin masih menuai pro dan kontra. Namun sejurus dengan itu, kini tragedi hilangnya kapal diduga kembali terjadi di wilayah tersebut.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang mengangkut 239 penumpang dan kru hilang sejak Sabtu (8/3) dan hingga hari ini belum ditemukan. Pesawat tersebut terbang dari Malaysia menuju Beijing, China.

Pesawat tersebut diduga hilang di antara perairan Malaysia, Laut China Selatan hingga wilayah dekat Vietnam. Namun hingga kini belum bisa dipastikan di mana titik hilangnya pesawat Boeing jenis 777-200 itu.

Lalu adakah korelasi hilangnya pesawat tersebut dengan keangkeran Laut China Selatan seperti apa yang dirilis WWF pada pertengahan tahun 2013 lalu?

Belum ada jawaban yang bisa menarik benang merang antara dua kejadian tersebut. Namun paranormal kesohor dari Malaysia menyebut bahwa pesawat itu berada di alam gaib.

Paranormal yang dikenal dengan sebutan Mahaguru Ibrahim Mat Zin itu menyebut pesawat tersebut berada di alam gaib karena disembunyikan oleh makhluk halus. Ibrahim Mat Zin yang sudah berpengalaman lebih 50 tahun sebagai dukun berkata, karena berada di alam jin itulah pesawat yang membawa 239 penumpang itu tidak bisa ditemukan hingga saat ini.

"Oleh itu, semua rakyat di negara ini harus berdoa agar pesawat yang hilang muncul kembali," ujar Mahaguru Ibrahim Mat Zin seperti dikutip dari media Malaysia, Utusan.com, Selasa (11/3).

"Kita berharap dengan usaha ini, pesawat itu akan muncul dalam masa terdekat selewat-lewatnya minggu ini," kata Mat Zin yang datang ke Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA) bersama lima muridnya itu.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Basarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu

Basarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu

Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.

Baca Selengkapnya
WN Taiwan yang Hilang akibat Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan

WN Taiwan yang Hilang akibat Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan

Pencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bocah 13 Tahun Temukan Fosil Berusia 5 Juta Tahun, Spesies Baru Anjing Laut Diambil dari Namanya

Bocah 13 Tahun Temukan Fosil Berusia 5 Juta Tahun, Spesies Baru Anjing Laut Diambil dari Namanya

Fosil tengkorak ini ditemukan saat sedang jalan-jalan di pantai.

Baca Selengkapnya
Penampakan Fosil Pohon Tertua di Bumi, Ditemukan di Balik Tebing Laut Berusia 390 Juta Tahun

Penampakan Fosil Pohon Tertua di Bumi, Ditemukan di Balik Tebing Laut Berusia 390 Juta Tahun

Begini wujud fosil pohon tertua di bumi yang pernah ditemukan.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.

Baca Selengkapnya
Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China

Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China

Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.

Baca Selengkapnya