WNA peneror pesawat Lion Air meninggal dunia di RSUD Sleman
Merdeka.com - Terdakwa kasus teror pesawat Lion Air melalui telepon, Andrea Giovanni Soreti (49) yang merupakan Warga Negara Asing(WNA) Italia, meninggal dunia di RSUD Sleman Senin (11/2) sekitar pukul 01.30 WIB. Giovanni diduga meninggal dunia karena mengalami dehidrasi akut dan parah.
"Pasien saat dibawa dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sleman ke RSUD Sleman dalam keadaan sadar menurun. Setelah menjalani diagnosa di UGD RSUD Sleman, Giovanni mengalami dehidrasi dan diare. Pasien ini juga memiliki gagal ginjal dan kadar gulanya tinggi. Pasien juga memiliki infeksi pada tubuhnya," jelas Direktur RSUD Sleman, Joko Hastrayo saat dikonfirmasi merdeka.com Senin(11/2).
Sampai siang ini, jenazah Giovanni masih berada di kamar mayat RSUD Sleman, DIY. Pihak Lapas Sleman juga terlihat berada di ruang instalasi jenazah.
Seperti yang diberitakan merdeka.com, Geovanni setelah ditangkap Polda DIY bersama istrinya warga Solo didakwa melakukan teror bom pesawat Lion Air pada 14 Oktober 2012. Jaksa mendakwa Giovanni yang tinggal di Bali itu melanggar Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Giovanni berhasil ditangkap pada Rabu (17/10) di rumahnya di Kawasan Imam Bonjol, Denpasar, Bali sekitar pukul 23.00 WITA. Laki-laki yang berprofesi pelukis ini kemudian diterbangkan ke Yogyakarta Kamis(18/10) kemudian diperiksa di ruang 14 Unit Jatanras Polda DIY.
Diawal pemeriksaan, Giovanni bersikukuh jika dirinya tidak melakukan teror. Namun, Giovanni membenarkan jika pada Minggu (14/10) lalu menelepon Lion Air dan meminta agar istrinya dapat terbang meskipun jam keberangkatan berbeda dengan yang ada di tiket.
Kemudian, Giovanni menelepon operator Lion Air berinisial "Y" dan mengatakan jika ada seorang lelaki membawa bom ke dalam pesawat Lion Air JT 568 jurusan Jakarta-Yogyakarta-Denpasar. Setelah dilakukan penyelidikan, tersangka berhasil ditangkap di rumahnya sekitar kawasan Imam Bonjol, Denpasar, Bali.
Saat ditangkap, Giovanni yang sudah tinggal selama kurang lebih 10 tahun di Bali ini sedang bersama istrinya Umaya asal Solo. Keduanya kemudian dibawa ke Mapolda DIY, sedangkan istrinya dijadikan sebagai saksi kasus teror pesawat Lion Air.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Kualanamu dalam Sepekan
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaMaskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai
Akibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaAngkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?
Polisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca SelengkapnyaIni Sosok Pemilik Smart Air, Pesawat yang Dilaporkan Hilang Kontak di Kalimantan
Smart Aviation didirikan pada akhir tahun 2016 lalu.
Baca SelengkapnyaKronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaDampak Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan Bali-Jepang Via Manado Dibatalkan
Seperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca Selengkapnya10 Bulan Berlalu, Begini Awal Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB
Laksamana Yudo Margono mengatakan upaya pembebasan tersebut tidak ada batas waktu.
Baca Selengkapnya