Merdeka.com - Polisi menangkap warga negara Srilanka bernama Siva alias Sudirman dan istrinya Riska di Parung, Selasa (1/7). Siva merupakan buronan polisi atas kasus pencurian uang nasabah Mandiri dengan menggandakan katu ATM.

"Untuk memperoleh data nasabah, Siva telah memasang kamera di tempat ATM yang bisa melihat atau dapat memberikan foto nomor PIN para nasabah yang sedang melakukan transaksi keuangan," kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Kamil Razak di kantornya, Jakarta, Kamis (3/7).

Kamil menjelaskan, setelah dipotret, magnetic strip kartu ATM nasabah juga dipindai dengan menggunakan chip yang dipasang pada mulut ATM. Sebelumnya chip ini diselundupkan dari Kanada melalui mainan perahu lewat jalur laut.

Data dari chip dan kamera kemudian diolah dengan komputer dan dikirim kepada dua rekannya di Kanada. Hasil dari data ini, rekan di Kanada yang bernama Kingson dan Jee tersebut mengirimkan kartu ATM palsu yang berjumlah 260 buah kepada Siva.

Siva sendiri telah berada di indonesia sejak tahun 2006. Dia menikah dengan Riska yang kemudian direkrut menjadi rekan kejahatan juga. Uang yang dia dapat bisa mencapai Rp 3,9 miliar. "Uang ini digunakan untuk membeli mobil dan 2 rumah di Bogor. Juga peternakan ayam yang baru beberapa hari," lanjut Kamil.

Dari pemeriksaan polisi Siva memegang 3 KTP palsu berikut surat nikah palsu. Dia pun telah lancar berbahasa Indonesia. "Kita akan selidiki siapa yang membuat KTP ini," ujar dia lagi.

Siva adalah buronan pembobolan ATM Mandiri pada Mei lalu di RSCM. Saat itu kejanggalan transaksi ini dilaporkan oleh pihak Mandiri yang mengaku banyak nasabah kehilangan uangnya.

Akibat perbuatannya, ketiganya dijerat pasal 81 UU RI No 3 tahun 2011 tentang transfer dana atau Pasal 32 dan atau Pasal 33 UU RI No 11 tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 263 KUHP dan pasal 3 dan atau pasal 5 UU RI No 8 tahun 2010 Tindak Pencegahan dan Pemberantasan Tindakan Pidana Pencucian Uang.