Merdeka.com - Pesona alam di Pulau Seribu sangat indah dan elok, mengundang decak kagum para wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Pulau Seribu. Namun nampaknya hal tersebut tidak dibarengi dengan sarana tempat penginapan yang cenderung minim dibandingkan dengan semakin bertambahnya para wisatawan.

Terlebih lagi saat akhir pekan maupun libur nasional di mana para wisatawan ingin menghabiskan liburannya di Pulau Seribu. Bahkan untuk bisa menginap di Kepulauan Seribu, para calon wisatawan harus memesan tempat penginapan sebulan sebelumnya ke agen perjalanan.

Sepanjang tahun 2013 tercatat, para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Seribu menembus hingga 1,25 juta orang. Bahkan, sepanjang tahun ini saya ada sebanyak 894.488 wisatawan baik asing maupun lokal yang berkunjung di Pulau Seribu.

Tentu saja jumlah wisatawan tersebut akan terus bertambah. Bahkan di prediksi dapat menembus 2 juta orang yang berkunjung ke Pulau Seribu hingga pergantian tahun nanti.

Sementara itu, semakin melonjaknya para wisatawan tidak dibarengin dengan jumlah penginapan yang sangat minim di Pulau Seribu. Tercatat hanya terdapat 136 penginapan di Pulau Tidung, 38 penginapan di Pulau Untung Jawa, 34 penginapan di Pulau Pari, 27 penginapan di Pulau Pramuka dan 10 penginapan di Pulau Harapan.

Apabila ditotal, maka jumlah penginapan di kelima pulau itu mencapai 245 unit. Tiap satu unit penginapan, biasanya terdapat tiga kamar yang mampu diisi oleh 18 orang. Jika dikalkulasikan, maka penginapan di Kabupaten Kepulauan Seribu mampu menampung hingga 4.410 orang per malamnya. Meski demikian angka tersebut belum ditambah dengan jumlah home stay atau rumah penduduk yang disewa ketika jumlah wisatawan membludak.

Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu Suwarto mengatakan, jumlah penginapan di Kepulauan Seribu tidak bisa menutupi lonjakan wisatawan.

"Apabila dilihat dari data kami, jumlah penginapan memang kurang memadai untuk wisatawan. Namun bila wisatawannya membludak mereka bisa tinggal di rumah penduduk dengan harga sewa yang telah mereka sepakati bersama," tandas Suwarto, Rabu (2/7).

Sementara itu, seorang pengusaha agen perjalanan di Pulau Pramuka, Hasbullah (34) mengatakan, untuk mengantisipasi membludaknya jumlah wisatawan tersebut, pemesanan tempat penginapan biasanya dilakukan sebelum sebelum kedatangan dan hal tersebut hampir dilakukan semua pengguna jasa travelnya.

Selain itu, Hasbullah merupakan warga asli Pulau Pramuka membangun tempat penginapan sendiri untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Pramuka.

Tak tanggung-tanggung, Hasbullah mengaku membangun tempat penginapan dengan fasilitas 4 kamar tersebut dengan dana mencapai Rp 200 juta.

"Satu kamarnya bisa diisi lima orang, jadi karena ada empat kamar maka bisa diisi oleh 20 wisatawan," kata Hasbullah yang mengaku baru sebulan mendirikan penginapan.

Hasbullah mengatakan, sebetulnya ia tidak memiliki rencana untuk membangun penginapan. Namun karena para pelanggannya banyak yang kesulitan untuk bermalam, maka ia membantunya dengan menyediakan penginapan.

Menurut Hasbullah, ada keuntungan tersendiri apabila agen perjalanan mempunyai tempat penginapan. Di mana para agen tidak perlu berebut tempat penginapan dengan agen lainnya. Disisi lain, para calon wisatawan akan merasa aman dan nyaman saat berwisata ke Kepulauan Seribu.

"Kalau tidak punya penginapan sendiri, pasti sering menemui kendala. Misalnya, tamu sudah booking penginapan ke kami dan telah bayar uang muka. Namun saat mencari penginapan, kamarnya sudah penuh semua. Terpaksa mereka membatalkan rencananya liburan ke Pulau Pramuka" jelas Hasbullah.