Waspada, jalur kereta api di Garut terancam longsor
Merdeka.com - Hujan yang mengguyur wilayah Jawa Barat membuat jalur kereta api (KA) di wilayah Kabupaten Garut terancam longsor. Tebing yang berada di kilometer 228+200/350 setinggi 30 meter dikhawatirkan menutup jalur utama yang seharinya bisa dilalui KA hingga 22 kali dalam seharinya. Adapun panjang tebing tersebut sekitar 200 meter.
Kepala Humas PT KAI DAOP II Bandung Bambang S Prayitno menjelaskan, tebing yang berada di Kampung Sukasirna RT 01/02 Desa Cipeles, Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut sebenarnya cukup jauh dari rel. Jaraknya sekira 180 meter.
"Pergerakan-pergerakan tanah itu dikhawatirkan menjadi longsoran yang membahayakan," katanya di Bandung, Selasa (2/4).
Mengetahui longsoran yang membahayakan, PT KA sudah menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut untuk ada tindaklanjuti agar melakukan langkah antisipasi.
"Kami sudah surati sejak 14 Maret lalu agar ada tindak lanjut, yang ditembuskan ke pemerintah daerah untuk nanti ditindaklanjuti juga ke Dinas PU," jelasnya.
Dia berharap, dinas terkait tidak lagi menunda-nunda perbaikan tebing dan jalur yang sebenarnya rawan amblas. Terlebih saat ini musim hujan, air akan mudah merembes dan mengalami pergerakan tanah.
"Memang potensi rawan longsor ada, ini sudah melalui hasil dari maping dan pantauan kami yang dilakukan dari jalur Purwakarta sampai Banjar untuk mengurangi pergerakan tanah," ungkapnya.
Menurutnya, selain menyurati BPBD pihaknya sudah mengerahkan regu siaga yang dilakukan sejak musim penghujan. Mereka bersiaga 24 jam dititik rawan longsor. "Kalau biasa ada 2 orang, sekarang jumlahnya menjadi 3 orang," jelasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemudik Arah lebak Harus Waspada, Titik-Titik Ini Rawan Longsor!
BPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaWaspada Potensi Longsor di Jalur Kereta Api saat Arus Mudik Lebaran
Menhub minta KAI melakukan ramp check secara menyeluruh agar perjalanan selamat.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Longsor di Tol Bocimi
Budi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Tutup Akses Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu, Caleg Gerindra Minta Maaf & Bongkar Tembok
Wawan berharap ke depannya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desanya bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaTanah Longsor Tewaskan 4 Orang dan Putus Jalan di Luwu, Ratusan Polisi Dikerahkan Bantu Evakuasi
Bencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaAkibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter
Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca SelengkapnyaRibuan TPS Garut di Bawah Bayang-Bayang Ancaman Bencana
Untuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca SelengkapnyaTol Bocimi Longsor, Akses Ditutup Sementara Jelang Musim Mudik Lebaran 2024
Petugas kepolisian dan instansi terkait langsung menuju ke lokasi mengevakuasi dan pengalihan arus kendaraan.
Baca SelengkapnyaWaskita Toll Road Ungkap Dugaan Penyebab Longsor di Tol Bocimi
Lokasi longsor di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya