Warung di Jembatan Kuning Manado jadi tongkrongan anak muda

Merdeka.com - Jika punya jeda waktu selama berada di kota Manado, tak ada salahnya mengunjungi lokasi kuliner Jembatan Kuning Manado. Dinamakan lokasi kuliner jembatan kuning lantaran tempat nongkrong mayoritas kaum muda ini terletak di samping jembatan kuning kawasan Boulevard on Business (BoB).

Tak sampai 20 menit dari pusat kota, pecinta makanan ringan dan cemilan tradisional akan tiba di deretan rumah makan kecil yang menyediakan makanan dan minuman seperti mie ceplok, milu (jagung) siram, pisang goreng, air jahe dan beberapa cemilan tradisional nusantara. Lokasi ini hanya ramai di malam hari dan menjadi salah satu tempat nongkrong favorit anak muda Manado.

"Pak foto lagi dong biar mantap," kata seorang gadis yang belakangan diketahui bernama Sinta, warga Malalayang, Jumat (19/9) saat merdeka.com mengambil gambar di lokasi kuliner tersebut.

Gadis muda berambut sebahu ini datang bersama beberapa temannya. Mereka terlibat pembicaraan seru seputar dunia anak muda. Sesekali terdengar canda tawa renyah khas ABG. Hampir di setiap sudut lokasi yang berdekatan juga dengan pusat-pusat perbelanjaan ini, terlihat dipenuhi para remaja usia belasan hingga

30-an tahun. Bahkan bisa dikatakan hampir 80 persen pengunjung adalah kaum muda enerjik. Rata-rata mereka datang berpasangan bahkan bergerombol bersama seusia.

"Menunya murah dan terjangkau, lokasinya dekat pusat perbelanjaan dan lokasinya simpel. Yang mau duduk di dalam (rumah makan) boleh, tapi kami senang di emperan seperti ini karena pandangan terbuka bisa lihat langit malam, terus bisa bebas lihat kendaraan yang lalu lalang. Pokoknya simple deh, mantap," jelas Rina warga Ranotana ketika ditanya alasan memilih lokasi kuliner Jembatan Kuning sebagai tempat nongkrong.

Lokasinya tak mewah bahkan boleh dikata sederhana. Selain disediakan tempat duduk di dalam warung, beberapa meja kecil dilengkapi kursi plastik dijejerkan di trotoar meski memang memakan tempat dan menghalangi pejalan kaki. Kondisi ini tak pernah dipermasalahkan warga sekitar.

Semakin larut, semakin ramai tempat ini dikunjungi. Beberapa pengamen jalan pun terlihat mencoba peruntungan dengan menjajakan suara menggunakan alat musik seadanya. Mereka hilir mudik berpindah-pindah tempat di lokasi kuliner sepanjang kurang lebih 100 meter ini. Menghibur pengunjung hingga malam beranjak dan lokasi ini tutup.