Warga Yogya turut berduka karena kepergian Paku Alam IX
Merdeka.com - Jenazah Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX sudah tiba di Pura Pakuaman, sekitar pukul 18.10 Wib. Jenazah dibawa dengan mobil jenazah RSUP Dr Sarjito dari ruang jenazah ke Pura Pakualaman.
Dari pantauan merdeka.com di lokasi, Sabtu (21/11), di Pura Pakualaman tampak sudah hadir kerabat dalam Pura Pakualaman. Sejumlah abdi dalem juga sudah tampak berdatangan.
Begitu jenazah dibawa ke pendopo utama, terdengar isak tangis dari kerabat. Selain kerabat, beberapa warga juga tampak berkerumun ketika jenazah datang. Mereka tampak menyalami menyampaikan bela sungkawa kepada beberapa kerabat.
Ambar, salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari Pura Pakualaman mengatakan sebagai warga Yogyakarta dia merasa turut kehilangan dengan meninggalnya Paku Alam IX.
"Beliau salah satu tokoh panutan bagi orang Yogya. Saya merasa kehilangan karena beliau adalah pemimpin kami juga," katanya pada merdeka.com, Sabtu (21/11).
Menurutnya dia terakhir kali melihat Paku Alam IX langsung pada saat Grebeg gunungan batu akik di XT Square beberapa bulan lalu.
"Terakhir itu saat grebeg gunungan. Sudah beberapa bulan lalu. Saya kaget mendapat kabar ini," tandasnya.
Sebelumnya Sri Paduka Paku Alam IX, meninggal pada pukul 15.10 Wib hari ini. Paku Alam IX meninggal pada usianya ke 78. "Sakit sepuh, karena memang usianya sudah tua. Beliau dirawat sejak tanggal 16 kemarin di ICU," terang Humas RSUP Dr Sarjito, Trisno Heru Nugroho.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaTak cuma lucu, pantun Betawi lucu juga mengandung makna yang mendalam dan menggambarkan kearifan lokal suku Betawi.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaBegini kisah bubur unik khas Betawi yang kini mulai langka. Sayang jika dilewatkan.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap semua warga Riau yang hadir untuk memilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya