Merdeka.com - Puluhan warga Solo Baru, Grogol, Sukoharjo kembali menggeruduk lokasi pembangunan Rumah Sakit Internasional Indriyati, di Jalan Baki-Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (16/9). Aksi yang sama pernah dilakukan pada Minggu (29/6) lalu, namun belum ada kesepakatan dengan pengembang.

Warga menolak pembangunan rumah sakit di sekitar pemukiman mereka. Dalam aksi tersebut mereka membawa sejumlah spanduk penolakan.

"Kami menolak keras pembangunan rumah sakit setinggi 107 meter atau 25 lantai di lokasi. Karena sangat dekat dengan pemukiman, yang tentu akan menimbulkan dampak negatif bagi kami. Silakan investor memilih lokasi lain, mau 100 atau 200 lantai silakan," ujar juru bicara Pamaslang (paguyuban masyarakat Langenharjo), Muhammad Budiyanto kepada wartawan.

Menurut Budiyanto, warga sekitar lokasi yakni RT 01 dan 02 RW 10, tak pernah dilibatkan dalam rencana pembangunan tersebut. PT Duta Merlin sebagai pemilik lahan, justru mengaku telah meminta persetujuan warga di RT 09, yang jaraknya jauh dari lokasi.

"Kita bukannya tidak setuju di sini dibangun rumah sakit. Tapi pikirkan juga dampaknya nanti bagi kami. Karena RS ini sangat besar. Dampak negatifnya sangat banyak. Limbahnya tentu mengganggu kesehatan kita," tegas Budiyanto.

Pantauan merdeka.com, meski melakukan aksi demo, namun mereka tidak bisa mendekat ke lokasi RS. Lantaran di sana puluhan warga lain yang setuju pembangunan RS, siap menghadang aksi tersebut. Polres Sukoharjo sengaja melokalisir kedua massa, untuk menghindari bentrokan.

Massa yang hanya bisa melakukan aksi berjarak 300 meter, atau di depan patung Pandawa, akhirnya membubarkan diri. Setelah pengembang menjanjikan untuk negosiasi.

"Kami membubarkan diri, karena pak Mitro (Sumitro selaku investor) mengundang kami. Semoga tuntutan kami didengarkan," katanya.

Sementara itu di lahan pembangunan rumah sakit, ratusan pekerja tampak terus melakukan aktivitasnya. Beberapa alat berat untuk pemasangan paku bumi juga masih nampak beroperasi.