Warga Serpong Keluhkan Bau Sampah TPA Cipeucang: BSD Rasa Bantar Gebang
Merdeka.com - Tumpahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan tidak saja mencemari kondisi air di Kali Cisadane, Tapi juga ruang udara di kawasan sekitar.
Seperti diunggah Dewi Lestari dalam akun twitter @deelestari, yang merasakan langsung, aroma tak sedap sampah yang dihasilkan di TPA Cipuecang dari jendela rumahnya.
"Bencana sampah di TPA Cipeucang. Hari ini BSD rasa Bantar Gebang. Buka jendela langsung mabok. I can't even begin to imagine how the river's is now," tulis Dee Lestari dalam akun twitterny sambil mengunggah foto kondisi TPA Cipeucang, Selasa (2/6).
Cuitannya itu, juga langsung mendapat respons dari sejumlah pengikut diakunnya tersebut, dengan jumlah 485 like, 292 mencuit ulang dan 55 komentar.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Yepi Suherman mengakui adanya peningkatan aroma tak sedap dari TPA Cipeucang dalam beberapa hari ini.
Mencuatnya aroma busuk dari TPA Cipeucang ini akibat proses penyemprotan cairan pengurai sampah dan bau sampah yang dilakukan pihak ke tiga.
"Memang benar, itu dari proses penyemprotan cairan penghilang bau dan pengurai sampah. Karena itu bukan cairan kimia, itu dari mikrobiologi yang bisa mengurai sampah organik," kata Yepi.
Dia juga mengaku telah banyak menerima aduan masyarakat terkait bau menyengat dari aroma busuk yang disebabkan penyemprotan cairan pengurai sampah tersebut.
"Hasilnya sudah kelihatan sebenarnya untuk sampah-sampah organik. Dan yang di kali Cisadane juga dia akan bercampur sehingga tidak mencemari. Tapi cairan itu sendiri bau masam, makanya kita minta ke pihak ke tiga untuk diganti aromanya, atau dipadukan dengan cairan penghilang bau punya kami," ucap Yepi.
Sebelumnya diberitakan, sampah di TPA Cipeucang longsor dan hampir menutupi seluruh badan Kali Cisadane. Longsorang sampah dari TPA itu, disebabkan patahan sheetpile dinding penahan sampah yang memagari area TPA.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu Temukan Pelanggaran, 23 TPS pada 13 Daerah di Jateng Harus Gelar Pemungutan Suara Ulang
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menemukan sejumlah pelanggaran hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2).
Baca Selengkapnya16 TPS Kebanjiran di Tangsel Akan Gelar Pemungutan Suara Akhir Pekan Ini
Bawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca Selengkapnya20 Ribu Warga Karanganyar Demak Belum Mencoblos karena TPS Terendam Banjir
Direncanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD
Bantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaBaru Coblos 2 Surat Suara, Nenek di Garut Meninggal di TPS Pasirwangi
Nenek diketahui tiba-tiba limbung saat hendak memilih calon di kertas ketiga lalu kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTahapan Penghitungan Suara Berjenjang Pemilu 2024
Rapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten/kota akan dilakukan hingga 5 Maret 2024
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaGondrong Berkumis dan Jenggot Tebal, Wajah Sangar Bripka Polisi ini Berubah Usai Pangkas Rambut
Terbiasa gondrong, begini penampilan reserse setelah potong rambut untuk tugas baru. Bikin pangling.
Baca SelengkapnyaMomen Suasana Pemilu 2024 di Lokasi Banjir Besar Demak, Warga Tetap Bersemangat Datang ke TPS
Banyak TPS yang terendam banjir hingga proses pencoblosan harus ditunda.
Baca Selengkapnya