Warga Serang 2 Hari Cuma Minum Air Galon Bukti Ketimpangan Ekonomi di RI
Merdeka.com - Aktivis dan Direktur Kantor Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Lokataru, Haris Azhar menilai kejadian ibu Yuli yang kesulitan mendapatkan bahan pangan bukti, pemerintah tidak peduli terhadap pemerataan ekonomi.
"Ini bukti bahwa pemerintah selama ini hanya andalkan angka pertumbuhan ekonomi, tidak peduli pada pemerataan ekonomi. Timpang. Pertumbuhan ekonomi dikuasai oleh segelintir elite. Menengah ke bawah kesulitan untuk menabung," ungkap Haris saat dihubungi merdeka.com, Selasa (21/4).
Haris menjelaskan saat ini masyarakat menengah kebawah sangat sulit kehidupannya, di tengah pandemi saat ini dengan keterbatasan ekonomi. Ditambah bantuan jaminan sosial pemerintah yang tidak bisa mencukupi kebutuhan keseluruhan masyarakat.
"Tantangannya, ada banyak masyarakat yang punya aktivitas sosial dan ekonomi dari bentuk-bentuk interaktif fisik. Dengan situasi saat ini mereka jelas kena dampak.
"Di sisi lain, pemerintah tidak menyediakan jaminan sosial, kelengkapan daya tahan untuk rakyat. Walhasil rakyatnya dibiarkan," tuturnya.
Lebih buruk lagi, Haris mempertanyakan soal alokasi uang yang disebutkan pemerintah, hanya sebatas di atas kertas. Karena, alokasi tetap ditunjukan bagi pembangunan-pembangunan yang sudah dibuat pemerintah.
"Itu pun uang pinjaman dan jual surat utang. Uang APBN kemana? Tetap dialokasikan untuk proyek-proyek yang sudah direncanakan seperti membangun tempat wisata. Ajaib ini pemerintah, tidak punya sense of crisis," kata Haris.
Pastikan Pangan, Bukan Berhentikan Ekonomi Rakyat
Haris menyoroti soal distribusi bantuan sosial untuk masyarakat. Pemerintah wajib memastikan semua orang dapat layanan kesehatan, sosial dan daya tahan ekonomi.
"Pemerintah wajib cukupkan penyediaan pangan. Bukan sekedar memastikan ada stok beras. Tapi memastikan setiap orang bisa makan," ujarnya.
"Bukan dipaksa bubar di pinggir jalan, tapi memastikan bubar, pulang ke rumah dan dirumah ada yang dimakan. Lucu, orang diancam pidana kalau kumpul di jalan, tapi pas mereka lapar, polisi kabur," tambahnya.
Sebelumnya, Warga Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Banten, bernama Yulie Nuramelia (43) dilaporkan meninggal dunia diduga karena kelaparan, sebab ia mengaku hanya minum air galon dalam 2 hari ke belakang. Yuli dan keluarganya bertahan hidup dengan cara tersebut semenjak merebaknya virus corona (Covid-19) di Indonesia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Sulitnya Rakyat Kecil Mencari Rezeki, Kakek Lansia Harus Menahan Lapar & Minum Air Keran karena Dagangan Tak Laku
Dagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRahasia Hidup Kaya Raya dari Orang yang Pernah Bangkrut
"Terlepas dari apa pun kondisi ekonomi Anda, di mana Anda tinggal, atau apa pun yang Anda kerjakan, setiap orang sebenarnya bisa kaya."
Baca SelengkapnyaKrisis Air Makin Parah, Begini Cara Warga Pati Siasati Kekurangan Air Bersih
Krisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.
Baca Selengkapnya