Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Pulau Wawonii harus bertaruh nyawa hanya buat berobat

Warga Pulau Wawonii harus bertaruh nyawa hanya buat berobat Ilustrasi pulau. ©2015 Merdeka.com/stunningplaces.net

Merdeka.com - Komitmen Presiden Joko Widodo dengan visi memajukan mensejahterakan warganya tinggal di daerah-daerah terpencil mesti dibuktikan. Sebab, hal itu merupakan janjinya semasa kampanye dulu.

Seperti keluhan warga mendiami desa pesisir di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka mengaku sangat membutuhkan sarana Pusat Kesehatan Masyarakat terapung atau kapal Puskesmas keliling buat menjangkau mereka.

"Umumnya desa pesisir di Pulau Wawonii bagian selatan, timur dan tenggara merindukan pelayanan kesehatan. Di sana minim sarana dan dokter, bidan serta perawat," kata Kadis Kesehatan Sultra, dr Asrum Tombili, di Kendari, seperti dilansir dari Antara, Rabu (3/6).

Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi daerah otonom baru atau mekar dari Kabupaten Konawe sejak Mei 2013. Tetapi, sarana transportasi tidak memadai ditambah kondisi alamnya membuat mereka kesulitan jika harus berobat.

Warga mengidap sakit harus berjuang keras bila hendak berobat. Mereka harus menggunakan satu-satunya moda transportasi laut, yakni menggunakan kapal kayu buat mencapai puskesmas terdekat di Langara, Kecamatan Wawonii (kecamatan induk) di Pulau Wawonii. Bayangkan, mereka mesti mengarungi laut selama delapan jam hanya buat pergi berobat. Itu saat cuaca sedang bersahabat. Bila kondisi iklim tidak baik, maka perjalanan ke tempat berobat seperti bertaruh nyawa.

"Kalau cuaca gelombang tinggi disertai angin, maka warga yang sakit hanya pasrah. Karena berjuang menuju rumah sakit atau puskesmas pun menumpang kapal laut yang juga mempertaruhkan nyawa," ujar Asrum.

Terkadang tidak semua penyakit bisa ditangani dokter atau petugas medis di puskesmas. Bagi pasien mengidap penyakit agak berat, maka mesti dirujuk ke rumah sakit di Kota Kendari, ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. Perjalanan mesti ditempuh lebih jauh, yakni sekitar 12 jam menggunakan kapal laut.

"Harus ada kapal berfungsi sebagai puskesmas terapung untuk menjangkau warga pesisir. Dengan demikian semua lapisan masyarakat akan menikmati pelayanan kesehatan," ucap Asrum.

Seorang warga Wawonii, Musliadi, menilai pelayanan kesehatan di Kabupaten Konawe Kepulauan belum mencerminkan rasa keadilan. "Warga Wawonii yang ada di ujung pulau tersebut seperti belum menikmati pembangunan. Pelayanan kesehatan, transportasi dan air bersih masih dirindukan," kata Musliadi.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup

Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup

Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Sakit Hati Oleh Wanita, Pria Asal Papua Ini Lolos Jadi TNI 'Orangtua Menangis Saya Mau Tes'

Gara-gara Sakit Hati Oleh Wanita, Pria Asal Papua Ini Lolos Jadi TNI 'Orangtua Menangis Saya Mau Tes'

Kesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya
Mengintip Keunikan Kampung Legok Awi di Tasikmalaya, Warna Rumah Disebut Mencirikan Penghuninya

Mengintip Keunikan Kampung Legok Awi di Tasikmalaya, Warna Rumah Disebut Mencirikan Penghuninya

Masing-masing warna rumah mencirikan penduduk di sana. Berikut fakta uniknya.

Baca Selengkapnya