Merdeka.com - Pengurangan kuota BBM subsidi oleh pemerintah sejak sepekan terakhir ini terus menuai dampak di seluruh Kediri - Jawa Timur. Hampir di semua SPBU terjadi antrean panjang pembeli solar dan premium.

Atas aksi "panic buying" tersebut pihak kepolisian meminta SPBU membatasi pembelian BBM dengan alasan agar antrean tidak semakin panjang hingga menyebabkan kemacetan. Pembatasan tidak memberi solusi justru membuat kekesalan para pembeli yang sudah antre sejak dini hari.

Selain puluhan truk dan sepeda motor di SPBU terjadi antrean ratusan jeriken yang akan membeli premium subsidi. Sayangnya mereka tidak dapat membeli solar maupun premium subsidi sesuai kemampuan karena pembelian dibatasi. Untuk pembeli solar maksimal hanya Rp 100 ribu, sedangkan pembeli premium dibatasi Rp 150 ribu saja. Pembatasan ini berlaku baik bagi pembeli berkendara maupun pembeli jeriken.

Andik (50), salah satu sopir truk mengaku kecewa dengan adanya pembatasan pembelian solar yang diberlakukan mendadak. Sebab kebutuhan khusus untuk truk angkutan umum seharusnya tidak dibatasi.

"Kalau dibatasi seperti ini kami bingung harus kemana lagi membeli solar. Pemerintah ini aneh sukanya membuat rakyat kebingungan," kata Andik, sopir truk jurusan Kediri-Jakarta ini kepada merdeka.com.

Kekecewaan yang sama diutarakan oleh pembeli solar dengan menggunakan jeriken. Mereka umumnya para petani yang ingin mendapatkan solar sebagai bahan bakar mesin traktor dan mesin penyedot air untuk irigasi sawah. Pembeli minta supaya mereka mendapat prioritas khusus dalam memperoleh solar agar produksi pertanian tidak terganggu.

"Sekarang semua peralatan pertanian menggunakan mesin dan sudah barang tentu membutuhkan bahan bakar. Kalau dibatasi terus panen kami gagal, pemerintah tanggung jawab? Membayar tenaga manusia sekarang juga mahal kalau terpaksa tidak ada lagi BBM," kata Baidilah petani asal Desa Tambi Bendo Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Pihak SPBU mengaku jika pasokan bbm subsidi telah dikurangi selama sepekan terakhir ini. SPBU hanya dijatah 8 kiloliter untuk solar maupun premium dari pihak pertamina. Selain jatahnya dikurangi pasokan untuk solar juga tersendat. Sementara itu antrean panjang kendaraan mulai terjadi sejak dini hari di SPBU.