Warga Gianyar mengamuk dengan pedang, 1 tewas 3 luka
Merdeka.com - Warga Gianyar, Bali, digegerkan oleh salah satu warga mereka yang mengamuk dan menyerang dengan menghunus pedang, Kamis (26/7). Akibatnya, satu orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat kejadian itu.
Pelaku diketahui bernama Wayan Sulendra (28), warga Desa Buruan. Sedangkan seluruh korban adalah tetangga pelaku, terdiri korban tewas Ni Wayan Suartini (30) dan tiga warga yang terluka yakni Ni Wayan Werni (50) Ni Wayan Idayanti (18) dan I Ketut Wirata (30).
"Pelaku sudah kita amankan," kata Wakapolres Gianyar Kompol Dewa Made Adnyana.
Peristiwa siang hari itu terjadi di luar dugaan. Tiba-tiba saja, Sulendra keluar dari rumah sambil menghunus pedang dan seketika menyerang para korban yang tinggal di samping rumahnya.
Suartini yang menjadi korban pertama serangan itu tewas seketika di lokasi dalam kondisi mengenaskan dengan luka parah di bagian perut. Sedangkan tiga korban lainnya juga terluka akibat sabetan pelaku dan saat ini dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Sedangkan pelaku mengalami luka bagian kepala dan dan luka kebam di bibir, karena sempat dihajar warga saat berusaha kabur seusai melakukan pembantaian.
Kepolisian yang menyelidiki kejadian ini menduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan. "Kita masih siagakan personel di lokasi untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan," kata Made Adnyana.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaGanjar harus melewati jalan terjal dan berliku menginap di rumah warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnyawarga sipil berada di lokasi telah dievakuasi ke tempat lebih aman
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca Selengkapnya