Merdeka.com - Aksi blokir jalan dilakukan oleh warga lereng Merapi di jalur evakuasi yang rusak akibat digunakan sebagai jalur truk penambangan pasir. Aksi itu membuat arus lalu lintas di Jalan Raya Semarang-Yogya tersendat.

Beberapa pengguna jalur Semarang-Yogya di wilayah perempatan Sayangan, Muntilan, Kabupaten Magelang, tampak memperlambat laju kendaraannya. Perempatan itu jaraknya 100 meter sebelum Mapolsek Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Meski petugas aparat kepolisian dari Satlantas Polres Magelang melakukan pengaturan lalu lintas, hal itu tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi lajur Semarang-Yogya yang tersendat.

Walaupun lampu lalu lintas sudah dimatikan, hal itu tidak juga mengubah kondisi arus lalu lintas. Pantauan merdeka.com, jalan dilalui berbagai jenis kendaraan, mulai dari angkutan kota, sepeda motor, mobil pribadi, hingga truk kontainer.

"Satu unit dalmas dan satlantas kami turunkan untuk berjaga-jaga selama aksi berlangsung. Selain menurunkan dalmas untuk mengawal penjagaan selama aksi juga diturunkan petugas Satlantas Polres Magelang untuk memperlancar arus lalu lintas," ungkap salah seorang petugas aparat kepolisian di sela-sela aksi Senin (11/3).

Sampai sore ini, aksi demo protes rusaknya jalur evakuasi Merapi masih berlangsung. Bahkan, beberapa perwakilan dari peserta aksi di bawah Koordinasi Lapangan Aksi Agus MS, bertemu dengan pihak Sekretariat Daerah (Sekda) Pemkab Magelang yang bertempat di Kantor Kecamatan Muntilan, yang tak jauh dari lokasi aksi.

Sementara, puluhan peserta aksi lainnya, sambil menunggu musyawarah, mereka melakukan aksi joget di depan mobil pikap L 300 putih yang mengangkut pengeras suara.