Wapres Ma'ruf Ungkap Kekayaan Laut Indonesia Belum Dimanfaatkan Secara Optimal
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Indonesia memiliki wilayah perairan luas dibanding daratan. Tetapi saat ini, laut belum dioptimalkan oleh masyarakat.
"Saya yakin itu potensinya besar sekali, lebih besar dari potensi darat, tetapi belum jadi andalan," katanya saat menerima audiensi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) Andi Harun di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, Rabu (19/1).
Padahal, kata Ma'ruf, daerah pesisir memiliki berbagai kekayaan mulai dari terumbu karang, ikan, biota laut yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Tetapi hal itu belum dioptimalkan oleh masyarakat yang menyebabkan angka kemiskinan di wilayah pesisir cukup tinggi.
"Daerah kelautan ini walaupun banyak angka-angka kemiskinan, juga memiliki berbagai kekayaan yang banyak termasuk terumbu karang, ikan, biota laut, ini bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk masyarakat, (tetapi) selama ini belum kita gali," ungkapnya.
Dia meminta sebagai negara poros maritim, perlu kolaborasi antara pemerintah baik pusat maupun daerah dengan masyarakat. Hal itu itu untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim.
"Kita harus kerja bersama antara pemerintah daerah dan juga pemerintah pusat, serta partisipasi masyarakat," terangnya.
Ma'ruf menjelaskan, strategi selanjutnya yang dilakukan yaitu optimalisasi segala potensi kelautan yang ada serta peningkatan literasi maritim masyarakat. Dia menuturkan, potensi kelautan Indonesia sangat besar bahkan lebih besar dari potensi daratan.
Sebab itu, dia meminta, kepada Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) untuk mengambil langkah strategis dalam upaya mengoptimalkan potensi besar kelautan Indonesia. Tidak hanya itu kontribusi Aspeksindo juga dibutuhkan untuk menghasilkan terobosan-terobosan serta solusi permasalahan dalam pengelolaan perairan Indonesia.
"Nanti rekomendasi-rekomendasinya bisa disampaikan ke saya, agar bisa saya teruskan ke kementerian terkait, misalnya terkait perbatasan negara, pulau-pulau kecil terluar yang semakin berkurang, kerusakan ekosistem laut, dan juga perencanaan tata ruang yang masih berbasis daratan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Aspeksindo Andi Harun melaporkan bahwa saat ini sebagaian besar penduduk miskin di tanah air didominasi oleh penduduk di wilayah kepulauan dan pesisir.
"Karena ada kurang lebih 120 juta jumlah penduduk kita di daerah kepulauan dan pesisir, artinya jumlah orang miskin kita itu lebih banyak di daerah kepulauan dan pesisir," paparnya.
Untuk itu, melalui Wapres, dia berharap para penduduk di wilayah kepulauan dan pesisir dapat memperoleh perhatian dalam seluruh aspek pembangunan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca SelengkapnyaDi tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.
Baca SelengkapnyaMenyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaKebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya