Wapres Boediono mengaku lebih cerewet soal pendidikan
Merdeka.com - Sebelum menjabat sebagai wakil presiden, Boediono yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia ini pernah menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Meski kini lebih banyak menghabiskan waktu di pemerintahan, namun ia tidak pernah melepaskan konsenterasinya di dunia pendidikan.
"Jadi saya tetap seorang pendidik dan oleh sebab itu, kalau sudah mengenai masalah program pendidikan itu, biasanya porsi waktu saya akan lebih banyak untuk membicarakan," kata Boediono saat menyampaikan arahan kepada peserta pelatihan guru kerjasama IHF dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (2/7).
Dia menambahkan, setiap menggelar pertemuan dengan pelaku dunia pendidikan, Boediono agak cerewet dibandingkan membahas soal lain. Terlebih, jika pembicaraan tersebut dilakukan lebih mendetil soal perencanaan atau kurikulum dengan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim.
"Saya agak cerewet juga kalau sudah mengenai pendidikan sampai ke detilnya, saya kejar beliau (Musliar), karena pendidikan ini bagian dari saya, dari pribadi saya," kata Boediono.
Dengan mengambil kata-kata dari penyair Kahlil Gibran, Boediono mengatakan sosok guru merupakan bagian penting dalam menjaga anak didiknya dalam pergaulan. Merupakan tugas guru selaku tenaga pendidik agar menyiapkan mereka mulai dari tingkat hulu dan melepaskannya untuk menuju hidup yang lebih baik.
"Tugas kita, orang tua itu hanya membentangkan anak panah dan melepaskan, tapi harus dibentangkan dengan benar, dilepaskan dengan benar. Setelah itu, anak panah itu lepas mencari jalannya sendiri, itulah tugas bapak ibu guru menyiapkan anak-anak kita pada tingkat hulu dan kemudian melepaskannya," paparnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 2 Prabowo Subianto menanggapi pernyataan capres nomort urut 1 Anies Baswedan terkait pendidikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaTema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan. Lalu teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaNantinya e-Learning Humas Presisi akan dikembangkan dengan melibatkan pihak eksternal yang kompeten di bidangnya seperti PWI, Dewan Pers serta akademisi
Baca Selengkapnya